Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Antrean BTS Meal, Sosiolog: Driver Ojol Alami Risiko Terbesar, Harusnya Bisa Diantisipasi

Buntut dari fenomena antrean BTS Meal, Sosiolog sebut resiko terbesar dialami oleh driver ojol, sebut harusnya bisa diantisipasi

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fenomena Antrean BTS Meal, Sosiolog: Driver Ojol Alami Risiko Terbesar, Harusnya Bisa Diantisipasi
Warta Kota Angga Bhagya Nugraha/McDonald's
Antrean BTS Meal membludak di hari pertama perilisannya, Rabu (9/6/2021). Buntut dari fenomena antrean BTS Meal, Sosiolog sebut resiko terbesar dialami oleh driver ojol, sebut harusnya bisa diantisipasi 

TRIBUNNEWS.COM - Sosiolog dari Universitas Gajah Mada (UGM), Bayu Yulianto ikut menanggapi fenomena kerumunan massa akibat antrean BTS Meal di sejumlah gerai McDonald's di Indonesia.

Menurut Bayu, fenomena antrean BTS Meal dinamakan histeria massa dalam konteks pola konsumsi.

Bayu menjelaskan, para penggemar BTS yang disebut ARMY sebenarnya tidak membeli produknya, tetapi membeli makna yang menempel dalam produk tersebut.

Baca juga: Polda Metro Sarankan McDonalds Hilangkan Sementara Menu BTS Meal

"Ini sebenarnya histeria dalam konteks pola konsumsi, orang bukan lagi membeli produknya."

"Tetapi membeli makna-makna yang menempel disitu, ada soal BTS dan K-pop, itu yang sebenarnya dibeli sama mereka," kata Bayu, dalam tayangan Youtube tvOne, Kamis (10/6/2021).

Bayu menuturkan, sikap para ARMY menunjukkan rasa loyal kepada idola dan  rasa bangga.

Menu spesial McDonald's, BTS Meal, resmi diluncurkan di seluruh Indonesia pada Rabu (9/6/2021).
Menu spesial McDonald's, BTS Meal, resmi diluncurkan di seluruh Indonesia pada Rabu (9/6/2021). (Dok. McDonald's Indonesia)

Kemudian, rasa tersebut digaungkan dalam jejaring media sosial yang sudah bergulir selama berbulan-bulan lamanya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, kata Bayu, begitu BTS Meal dibuka di Indonesia, para ARMY langsung menyerbunya.

"Memang prosesnya bergulir terus selama sebulan lebih, itu yang membuat begitu dibuka (langsung membludak, red)."

"Nah problemnya ini ada konteks Covidnya dan risiko terbesar adalah para pengemudi ojek onlinenya," kata Bayu.

Baca juga: Gerai McD Tutup karena Antrean BTS Meal, Fans: Agak Kecewa, tapi untuk Cegah Kerumunan Tidak Masalah

Menanggapi fenomena ini, Bayu menilai seharusnya pihak McDonald's bertanggung jawab penuh.

Pasalnya, pembukaan BTS Meal di negara tetangga juga tak kalah membludak seperti di Indonesia.

Pengemudi ojek online antre untuk memesan paket BTS Meal yang dipesan warga melalui aplikasi online di McDonalds Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021). Antrean membludaknya itu diduga imbas dari mulai berlakunya pemesanan menu edisi spesial BTS Meal yang hanya dapat dipesan melalui layanan delivery dan drive thru. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Pengemudi ojek online antre untuk memesan paket BTS Meal yang dipesan warga melalui aplikasi online di McDonalds Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021). Antrean membludaknya itu diduga imbas dari mulai berlakunya pemesanan menu edisi spesial BTS Meal yang hanya dapat dipesan melalui layanan delivery dan drive thru. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Untuk itu, Bayu menilai seharusnya manajemen McDonald's di Indonesia bisa belajar dari negara lain yang sudah membukanya terlebih dahulu.

"Kalau saya melihat siapa yang mesti bertanggungjawab, ya tentu saja yang punya prakarsa."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas