Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Damar dan Nana Gagal Berangkat Haji, Bertahun-tahun Kumpulkan Tabungan dari Jualan Sapu Lidi

Keduanya kini sedih karena gagal berangkat haji tahun ini padahal sudah bertahun-tahun menabung mengumpulkan biaya haji dari berjualan sapu lidi.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Damar dan Nana Gagal Berangkat Haji, Bertahun-tahun Kumpulkan Tabungan dari Jualan Sapu Lidi
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Pasangan suami istri lanjut usia (lansia) di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Lutfi Muhammad dan istrinya, Afroida Irianis kembali gagal berangkat haji untuk kedua kalinya tahun 2021 ini. Lutfi Muhammad dan istrinya mengaku ikhlas meski batal berangkat Haji 2021. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Banyak cerita masyarakat yang sudah meniatkan diri berangkat menunaikan rukun Islam kelima, berangkat haji ke Tanah Suci namun gagal karena pandemi.

Yang terbaru adalah kisah pasangan suami-istri Damar Rahayu (51) dan Nana (49),  warga Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keduanya kini sedih karena gagal berangkat haji tahun ini padahal mereka sudah bertahun-tahun menabung mengumpulkan biaya haji dari berjualan sapu lidi.

Warga Kampung Bojong Sompok, RT 7/5, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, tersebut sudah bertahun-tahun menanti untuk bisa menunaikan ibadah haji.

Namun, imbas pandemi Covid-19 sudah dua musim haji, Indonesia tidak membarangkatkan calon jemaah ke Tanah Suci seiring dengan adanya kebijakan dari pemerintah Arab Saudi yang menggelar ibadah haji terbatas.

Diketahui, pasangan suami istri tersebut mendaftar menjadi calon jemaah haji sejak tahun 2013.

Baca juga: Kuota Haji 60.000 Hanya untuk Jemaah Domestik Arab Saudi dan Para Ekspatriat

Berita Rekomendasi

Damar mengatakan, pembatalan haji sudah sejak 2 tahun berimbas pada dirinya yang akan mundur lagi pemberangkatan hajinya.

Kisah gagal naik haji1
Pasangan suami-istri Damar Rahayu (51) dan Nana (49),  warga Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sedih karena gagal berangkat haji tahun ini padahal mereka sudah bertahun-tahun menabung mengumpulkan biaya haji dari berjualan sapu lidi.

"Saya nanya ke yayasan di mana saya mendaftar di Cibinong, itu infonya kalau tidak 2022 tahun 2021 ini saya berangkat katanya, tapi mendengar kabar ini dari berita bahwa tidak ada yang berangkat saya sama istri merasa sedih," ujarnya, Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Arab Saudi Putuskan Haji 2021 Khusus Domestik, Menag: Kita Fokus Persiapan Tahun Depan

Lebih lanjut, Damar sudah meniatkan dirinya untuk pergi haji bersama istrinya setelah awal berumah tangga pada tahun 1990-an.

Sejak itu, imbuh Damar, dirinya bertekad untuk mengumpulkan uang dari hasil jualan sapunya yang ia tabung di kaleng dan celengan bambu yang dibuat.

"Saya buta huruf makanya saya nabung di kaleng dan bambu setelah terkumpul saya beliin empang dan kambing 7 ekor," katanya.

Damar berjualan sapu lidi sejak masih muda. Mulai dari harga sapu lidi Rp 800 , kemudian tahun 2014 menjadi Rp 2000, dan saat ini sudah Rp 5000.

Damar menjual sapu lidi ke daerah Jakarta dari gang ke gang. Per hari, hasil penjualan sapu lidi Damar mencapai Rp 100 ribu rupiah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas