PROFIL M Qodari yang Jadi Trending Twitter, Pernah Deklarasikan Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024
Profil M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer yang jadi trending Twitter setelah syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Nama Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menjadi trending Twitter pada Minggu (20/6/2021) setelah pihaknya menggelar syukuran Kantor Sekretariat Nasional Jok-Pro 2024.
Ia dinilai telah melanggar konstitusi karena menyuarakan wacana presiden tiga periode.
Beberapa waktu lalu, Qodari mendeklarasikan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024.
Bukan tanpa alasan, usulan tersebut diajukan Qodari untuk menghindari polarisasi di tengah masyarakat.
"Saya deklarator Jokowi-Prabowo pada 2024 untuk menghindari polarisasi," kata Qodari saat diwawancara di Kompas TV, Selasa (16/3/2021).
Usulan tersebut juga ia ungkapkan saat menghadiri program Mata Najwa pada Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Usung Wacana Jokowi 3 Periode, Tagar TangkapQodari Trending Topic di Linimasa Twitter
Baca juga: Qodari: Selain Beda Konstituen, Bobby Jadi Lawan Potensial Edy di Pilgub Sumut 2024
Dilansir Tribunnews, Qodari datang mengenakan kaus bergambar Jokowi dan Prabowo.
Saat itu, Qodari mengatakan Jokowi dan Prabowo telah menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.
"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," bebernya.
Soal kaus yang dikenakannya, Qodari mengaku hanyalah gagasan pribadinya saja.
Ia mengatakan, gagasan pribadinya bisa ditolak atau diterima.
"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" katanya.
Baru-baru ini, Qodari menggelar acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 yang terletak di Jakarta Selatan, Sabtu.
Meski begitu, ia menegaskan acara tersebut bukanlah merupakan deklarasi resmi komunitas pendukung Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024.