Sosok Bung Karno Bagi Ketum Muhammadiyah: Selalu Mencintai Rakyat Kecil
agi Haedar, Bubg Karno selalu berjuang dan berkorban tanpa pamrih untuk Indonesia. Saat melawan penjajah maupun setelah Indonesia merdeka.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenang sosok proklamator kemerdekaan Soekarno atau Bung Karno.
Menurut Haedar, Presiden RI pertama ini memiliki tempat khusus dalam kenanganan bangsa Indonesia.
"Beliau memiliki tempat khusus yang harus kita kenang.
Tetapi lebih dari itu mengikuti jejak sejarah perjuangan, pemikiran, dan langkah-langkahnya yang sangat penting strategis dan tiada tara untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Haedar dalam Haul 51 tahun Bung Karno yang digelar secara virtual, Senin (21/6/2021).
Bung Karno, menurut Haedar, sampai saat ini selalu menjadi kenangan dan jejak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia.
Haedar menilai Bung Karno telah menorehkan tinta emas bagi perjalanan bangsa.
Baca juga: Gaffar: Jika Bung Karno Masih Hidup, Indonesia Sudah Jadi Negara Maju
"Kita yang mengenang hari ini tentu bukan sekedar mengenang secara ritual, tetapi juga mengambil sari yang jejak langkah perjuangannya," ucap Haedar.
Bagi Haedar, Bubg Karno selalu berjuang dan berkorban tanpa pamrih untuk Indonesia. Saat melawan penjajah maupun setelah Indonesia merdeka.
Hingga dirinya harus dibuang dan diasingkan ke Ende, Bengkulu dan bahkan di penjara di Bandung. Haedar menilai perjuangan ini menunjukan kecintaannya kepada rakyat kecil.
"Bukti nyata dari perjuangan, dan yang kedua kita belajar dari Bung Karno adalah sosok yang bersahaja dan mencintai rakyat kecil," tutur Haedar.
Sampai akhir hayatnya, Haedar mengenang sosok Bung Karno yang tidak berlimpah harta dan materi.
"Sampai konsep Marhaenisme adalah wujud ₩engkhidmatan dari pembelaan terhadap kaum lemah yang duafa dan rakyat jelata, dan itu harus kita buktikan saat ini dengan tindakan nyata bagaimana Bung Karno memberi teladan untuk kaum papa," pungkas Haedar.