Orang Indonesia Lebih Resilien Jika Lebih Banyak Emosi dan Pengalaman Positif
Resiliensi sendiri adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan bangkit kembali setelah mengalami kejadian yang penuh dengan tekanan, tragedy dan
Editor: Johnson Simanjuntak
Penelitian ini juga menemukan faktor yang paling berpengaruh pada resiliensi adalah afek positif. Afek positif adalah kecenderungan seseorang untuk mengalami emosi positif, serta berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi tantangan hidup secara positif.
Temuan ini menunjukkan semakin sering seseorang mengalami afek atau emosi positif, maka semakin baik pula resiliensinya.
Sebaliknya, semakin banyak seseorang mengalami afek negatif dan gangguan depresi, semakin rendah resiliensinya. Semakin tinggi kesehatan mental dan kepuasan hidup seseorang, semakin tinggi pula resiliensinya.
Dalam situasi saat ini, seseorang bisa memiliki resiliensi yang rendah walau ia tetap merasa puas dengan hidupnya.
“Harapan kami, hasil penelitian ini dapat menjadi suatu bahan intervensi dari berbagai stakeholder guna meningkatkan ketangguhan kita sebagai bangsa. Ini merupakan salah satu upaya dunia pendidikan. Dalam hal ini, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia siap membantu usaha intervensi tersebut, yang juga merupakan bagian dari layanan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia kepada masyarakat,” demikian yang diutarakan Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A.
Webinar yang diselenggarakan juga akan mengetengahkan cara untuk meningkatkan kesehatan mental, resiliensi dan kebahagiaan.