Mendagri Tito Karnavian: Jangan Samakan Satpol PP dengan Preman
Sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Tito meminta Satpol PP tidak bertindak layaknya preman ke masyarakat.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan arahan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Tito meminta Satpol PP tidak bertindak layaknya preman ke masyarakat.
"Jangan samakan Satpol PP dengan preman. Ini baju saja yang keren, tapi etika dan perilaku seperti preman, tidak boleh terjadi. Satpol PP ini adalah suatu profesi yang mulia, profesi yang disegani, yang diperlukan masyarakat," ungkap Tito saat memberikan pengarahan secara langsung (briefing) kepada Kepala Satpol PP provinsi dan kab/kota seluruh Indonesia secara virtual, beberapa waktu lalu.
Arahan Mendagri tersebut dilaksanakan oleh berbagai Satpol di beberapa wilayah, salah satunya Satpol PP Kota Bogor yang melakukan inspeksi secara humanis terhadap para pedagang di masa PPKM.
Baca juga: Penertiban PPKM Darurat, Satpol PP Diminta Kedepankan Sikap Humanis
Selain itu, petugas juga terlihat membagikan sembako untuk membantu memenuhi kebutuhan pedagang yang disambanginya.
Kasatpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, mengatakan bahwa sembako telah disiapkan dengan sengaja diperuntukkan untuk membantu para pedagang kecil.
Dia juga menyadari, dalam kondisi sulit saat ini pendekatan secara humanis bagi para pedagang kaki lima yang terdampak lebih diperlukan.
"Sore, Bu. Apa kabar? Gimana? Sepi ya? Sabar-sabar dulu aja ya. Nanti untuk jamnya disesuaikan aja yang penting jangan ada yang makan di tempat. Sabar-sabar semuanya ya, sehat-sehat," kata Agus pada salah satu pedagang kaki lima di kawasan Kota Bogor.
"Kondisi memang lagi sulit sekarang tapi Inshaa Allah kita sama-sama bisa melewati ini semua ya," kata Agus saat menyambangi pedagang kaki lima lainnya.
Pendekatan dengan cara ini nyatanya lebih berdampak bagus dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Walaupun bukan dinilai sebagai sektor esensial tetapi para penjual makanan kaki lima merasakan dampak yang sangat besar.
Tidak hanya sembako untuk pedagang kaki lima, Satpol PP Kota Bogor juga membagikan makanan terhadap pengemudi ojek online yang masih berlalu lalang.
Pendekatan seperti ini nyatanya juga lebih berhasil mengambil simpati masyarakat luas.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengintruksikan agar semua aparat berhati-hati dalam menurunkan indeks mobilitas masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.