Demo 'Jokowi End Game' Tak Terbukti, Fadli Zon Singgung soal Peran Intelijen: Bikin Malu
Soal aksi demo 'Jokowi End Game' yang tak terbukti, Fadli Zon singgung soal peran intelijen: bikin malu.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Fadli Zon menanyakan ketersediaan aparat intelijen untuk memprediksi aksi demo itu.
"Ini bikin malu dunia intelijen."
"Memangnya tak ada intel lagi, kok bisa heboh Demo “Jokowi End Game” tapi tak ada demonya."
"Apakah ini gladi resik?" tulisnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menggelar jumpa pers terkait situasi politik dan keamanan di tengah pandemi.
Pernyataan pers yang disampaikan pada Sabtu (24/7/2021) siang itu disinyalir terkait banyaknya selebaran di media sosial yang menyerukan demo menolak PPKM bertajuk 'Jokowi End Game'.
Dalam keterangannya, Mahfud menyebut, selama ini pemerintah mengetahui ada kelompok yang menentang kebijakan pemerintah dalam menghadapi penanganan pandemi Covid-19.
"Berkaitan segala upaya yang bisa dilakukan pemerintah memang kemudian muncul di media sosial yang didalangi kelompok tertentu untuk melakukan aksi-aksi terkait kebijakan pemerintah tangani Covid."
"Itu di mana-mana terjadi dan di Indonesia terjadi juga aksi-aksi yang dilakukan terhadap pemerintah yang tangani Covid," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD: Ada Kelompok Tertentu Manfaatkan Situasi, Apapun yang Diputuskan Pemerintah Itu Diserang
Mahfud membagi dua kelompok yang menentang kebijakan pemerintah itu, yakni kelompok murni dan tidak murni.
Menurut dia, dua kelompok itu memang sama-sama menyampaikan aspirasi terkait penanganan pandemi, namun dengan maksud dan tujuan berbeda.
"Pemerintah tahu ada aspirasi masyarakat yang murni. Karena memang ya 'saya takut Covid, tapi gimana ekonomi saya?' Itu aspirasi murni."
"Aspirasi itu kita catat sebagai kondisi kesulitan yang memang dialami khususnya mengenai kehidupan ekonomi dalam menghadapi serangan Covid," kata Mahfud.
Sementara kelompok kedua kata Mahfud, adalah kelompok yang hanya ingin memanfaatkan situasi demi bisa melawan pemerintah.