Oknum TNI Injak Kepala Warga Disabilitas di Papua, Penggiat Gerakan Difabel Angkat Bicara
Penggiat gerakan difabel, Bahrul Fuad, angkat bicara mengenai tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI AU kepada warga di Papua.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
Menurut Victor, peristiwa itu terjadi di Merauke, Papua.
"Kejadian di Merauke. Aparat keamanan tidak tau malu, arogan dan rasis," tulis Vitor di akunnya.
Kronologi Kejadian
Adapun tindakan yang dilakukan oknum TNI AU terjadi di sekitar kawasan di salah satu rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala–Muli, Merauke, Senin (26/7/2021) lalu.
Kronologi insiden ini berawal dari keributan seorang warga dengan penjual bubur ayam yang tak jauh dari lokasi.
Sementara dua oknum anggota TNI AU ini awalnya hendak membeli makan di rumah padang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah.
Baca juga: Panglima TNI Resmikan Lapangan Putra Angkasa Akademi Angkatan Udara Yogyakarta
"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung, dan melibatkan dua anggota POM AU yang bermaksud melerai," kata Indan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Pada waktu yang bersamaan, dua oknum anggota TNI AU melihat keributan antara warga dengan penjual bubur.
TNI AU menyebut orang tersebut juga diduga memeras pemilik rumah makan Padang dan sejumlah pelanggannya.
Kedua oknum prajurit ini kemudian berinisiatif untuk melerai keributan dan membawa warga itu ke luar warung.
Akan tetapi, pada saat mengamankannya, kedua oknum melakukan tindakan yang dinilai berlebihan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Hendra Gunawan) (Kompas.com/ Achmad Nasrudin Yahya)