Mensos Minta Tambahan Anggaran Rp 23 T untuk Program Kartu Sembako dan Atensi Anak Yatim ke DPR
Adapun yang diusulkan Mensos Risma tambahan anggaran kedua program itu yakni Rp23 triliun.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja bersama Kementerian Sosial terkait rencana kerja dan anggaran kementerian atau lembaga untuk tahun anggaran 2022.
Dalam rapat yang digelar secara hybrid itu, Kementerian Sosial melalui Mensos Tri Rismaharini mengusulkan pagu tambahan anggaran untum kartu sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program atensi anak yatim.
Adapun yang diusulkan Mensos Risma tambahan anggaran kedua program itu yakni Rp 23 triliun.
"Jadi untuk tambahan kartu sembako itu 5,9 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) itu kebutuhannya Rp14,160 triliun," kata Risma di Ruang Rapat Komisi VIII DPR Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Sementara tambahan anggaran untuk program Atensi Anak Yatim, Risma mengajukan pagu sebesar Rp9,7 triliun.
"Untuk atensi anak yatim kebutuhannya 4,05 juta anak, itu totalnya Rp9,7 triliun. Jadi total tambahannya yang kita ajukan Rp23.876.692.800.000," tambah Risma.
Baca juga: Mensos Risma Kaget Dapat Laporan Penyelewengan Bansos Setebal 1 Meter, Rekening Koran Jadi Bukti
Salah satu Anggota Komisi VIII F-PKS Bukhori Yusuf mengapresiasi sekaligus memberi catatan soal rencana anggara dalam program Atensi Anak Yatim Kemensos.
Dia meminta anak yatim yang disasar di program Atensi ini jangan hanya yang ada di dalam panti asuhan.
"Tapi kemudian dia diberikan keleluasaan di mana yang paling tepat dia tumbuh, bisa saja di keluarganya, bisa saja tetap di pesantrennya, atau bisa saja dia ada di panti, artinya diberikan dimana ruang itu ada potensinya pertumbuhan semakin baik bagi anak yatim," katanya.
Selebihnya, Bukhori menilai bahwa langkah Risma dalam Program Atensi Anak Yatim ini memiliki relevansi dalam Islam
"Dalam Islam, ketika ditanya bagaimana caranya menghadapi anak yatim, (jawab Allah) yaitu menumbuh subur dan kembangkan dalam kontestasi dan ruang lingkup berkebaikan, jadi berarti pendidikan di situ pemberdayaan dan pertumbuhan. Itulah langkah bu menteri yang luar biasa dan punya relevansi dengan Alquran," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.