Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian PPPA Libatkan Indo Non Woven Tangani Anak-anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19

Saat ini angka anak yatim, piatu, yatim piatu karena pandemi Covid-19 secara nasional mencapai 20.887 anak.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kementerian PPPA Libatkan Indo Non Woven Tangani Anak-anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19
dok. Kementerian PPPA
Menteri PPA Bintang Puspayoga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada anak-anak terdampak pandemi Covid-19 

Laporan Reporter Kontan, Yudho Winarto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus memastikan setiap anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu yang kehilangan orangtua yang meninggal akibat Covid-19 terdata dan terpenuhi hak-haknya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menjelaskan bahwa secara kolaboratif merangkul para mitra kerja termasuk kelompok dunia usaha untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dialami oleh kelompok perempuan dan anak.

“Dari data Rapidpro (September 2021) yang terdata secara nasional, angka anak yatim, piatu, yatim piatu karena pandemi Covid-19 itu tembus 20.887 anak," ujarnya.

"Mudah-mudahan kita harapkan sudah berhenti, tidak ada tambahan lagi. Khusus di Provinsi Bali ada sebanyak 265 anak, namun bantuan yang kami berikan adalah 234."

"Ini adalah hasil verifikasi, (jumlah) yang membutuhkan bantuan,” ujar Menteri Bintang dalam keterangannya, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Menteri PPPA: Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu Akibat Dampak Covid-19 Berjumlah 20.887 Orang

Sianni Sukardi, Direktur PT Indo Non Woven (INW) menjelaskan, fakta di atas menjadi alasan utama PT Indo Non Woven untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan yang digagas Kementerian PPPA untuk dapat memberikan bantuan spesifik kepada anak-anak terdampak.

Baca juga: Anies Soroti 6 Fenomena Perkotaan Pasca-pandemi, Mulai dari Properti Hingga Naiknya Angka Anak Yatim

Berita Rekomendasi

Sianni menyampaikan apresiasi kolaborasi dari mitra usaha utama yakni PT Gajah Tunggal Tbk, melalui Kura Kura Bali dan Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.

Baca juga: 952 Anak di Kabupaten Bekasi Yatim Piatu Karena Orang Tuanya Meninggal Terpapar Covid-19 

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PPPA, khususnya kepada Ibu Bintang Puspayoga, dan Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat yang telah membuka ruang kolaborasi untuk pelaku usaha dalam upaya kemanusiaan ini," ujar Sianni.

"Harapannya, semakin banyak pemangku kepentingan yang dapat berkolaborasi dalam pemulihan dampak pandemi Covid-19 terutama kepada puluhan anak dan perempuan pada tanggal 20 September 2021 bantuan untuk Bangli, Buleleng dan Badung sudah selesai diserah terimakan,” jelas Sianni kepada wartawan.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Menteri Bintang menekankan kolaborasi dan sinergi juga sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan intervensi terhadap upaya pemenuhan hak perempuan dan anak.

Menteri Bintang juga menegaskan akan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk dapat memberikan solusi berkelanjutan atas permasalahan yang dihadapi kelompok anak dan perempuan.

“Bantuan yang kita lakukan hari ini itu pasti akan masih jauh dari pada cukup, mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita bersama, bahwa hari ini adalah langkah awal untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang kurang beruntung."

"Tapi saya yakin dan optimis ke depan akan menjadi anak-anak yang beruntung dengan semangat yang harus dibangun,” tambah Menteri Bintang

Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Indra Gunawan dalam arahannya secara terbatas menyatakan dorongan semangat gotong royong kepada seluruh mitra, karena masih banyak tugas yang menanti khususnya dalam upaya melindungi dan mengayomi kelompok anak-anak dan perempuan yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Kepada seluruh mitra yang telah bergabung, saya mewakili Kementerian PPPA menyampaikan apresiasi yang tulus, dan berharap adanya keberlanjutan kemitraan yang dapat memberikan dampak jangka panjang khususnya dalam upaya bersama bangkit dari dampak pandemi," ujar Indra.

"Tidak ada kecil ataupun besar, karya nyata kita adalah bentuk harapan atas semua tantangan yang kita hadapi saat ini," pungkas Indra.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul https://nasional.kontan.co.id/news/kemitraan-kemen-pppa-dan-indo-non-woven-jangkau-anak-anak-di-bali



Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas