Penyidik Muda KPK yang Ambil Gelar Magister di Swedia Ini Tak Lulus TWK, Ini Pengakuannya
Jumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) kini bertambah satu personel.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
"Yang perlu diketahui, 80 persen saya ditanya soal revisi Undang-Undang KPK, termasuk sikap terhadap pimpinan KPK, satu lagi soal tes TWK yang telah dilaksanakan sebelumnya," tutur Lakso.
Ketika mengerjakan TWK susulan, Lakso nothing to lose. Dia mengikuti tes apa adanya. Lakso menjawab setiap pertanyaan asesor sesuai hati nurani.
Terlepas dari itu semua, Lakso meyakini memang TWK hanya akal-akalan untuk mentarget beberapa orang di KPK.
Baca juga: Kapolri Diminta Tempatkan 56 Pegawai KPK Secara Proporsional, Tak Hanya Sekadar Lip Service
Keyakinannya muncul karena waktu pemberhentian terhadap dirinya yang begitu cepat.
"Situasi ini membenarkan bahwa dengan jangka waktu secepat ini, memang sudah ada penargetan terhadap orang-orang tertentu. Sesuai dengan temuan Komnas HAM, tes ini hanya semacam legitimasi atau pembenaran saja," ujarnya.
Lakso kini harus mengikuti jejak 56 rekannya yang akan diberhentikan pada 30 September 2021. Surat pemecatannya ditandatangani oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Sebagaimana diketahui, total ada 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK. Satu di antaranya masuk usia pensiun tak lama setelah pengumuman hasil TWK.
Kemudian sebanyak 18 orang mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara serta wawasan kebangsaan bersama Kementerian Pertahanan dan dinyatakan lulus.
Mereka sudah dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.