Roy Suryo Bingung Muncul Spanduk Tolak Nobar Film G30S PKI: Aneh, Tidak Ada Juga yang Paksa Menonton
Dengan adanya spanduk penolakan menonton film ini kata Roy, akan menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Karena banyak dari mereka yang belum tahu tragedi pemberontakan ini," kata Roy.
Karenanya dalam akun YouTubenya, Roy memasukkan komplet atau secara utuh film berdurasi 4,5 jam lebih ini, tanpa ada sensor.
Jika 3 stasiun TV swasta sudah dan akan menayangkan film dokudrama legendaris ini, Roy mempertanyakan apakah TVRI akan menayangkannya.
"Pertanyaannya, TVRI kapan? Kalau baru 01/10 berarti sudah 'Gestok',” sindir Roy.
Terpisah, Kompol Gunarto, mengatakan pihaknya mendapati sejumlah warga Menteng memasang spanduk menolak nonton bareng (nobar) film G30S/PKI.
"Itu warga yang lakukan pemasangan. Mereka tidak mau ada yang nonton bareng, yang menyebabkan terjadinya kerumunan," kata Gunarto saat ditemui di Polsek Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (29/9/2021) malam.
Lebih lanjut, kata Gunarto, spanduk yang terpasang di RT 12 itu, dipasang warga sebagai bentuk suara dan keinginan sejumlah warga Menteng.
Ia menilai, langkah sejumlah warga tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Menteng.
"Mereka tidak mau ikut-ikutan di tengah situasi PPKM saat ini. Apalagi virus Covid-19 belum hilang," ucap Gunarto.
Guna mencegah lonjakan kasus Covid-19, kata Gunarto, Polsek Menteng akan melakukan patroli di wilayah untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah spanduk bertuliskan penolakan menonton film G30S/PKI juga terlihat di sejumlah wilayah di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021) malam kemarin hingga Rabu (29/9/2021) pagi.
Adapun pesan yang tertulis di spanduk-spanduk tersebut yakni 'Warga Kel Karanganyar Tolak Nobar Film G30S/PKI, 'Tolak Nobar Film G30S/PKI Warga Mangga Dua Selt, 'Tolak Nobar Film G30S/PKI Warga PS.BARU'.
Menanggapi hal tersebut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kecamatan Sawah Besar, Darwis Silitonga, mengatakan pihaknya menemukan spanduk tersebut saat melakukan operasi tertib masker rutin pada Selasa malam.
"Pencopotan itu kan gak ada urusan dengan (isi) spanduk ya, urusan kita copot spanduk karena ganggu ketertiban, dan ada enam titik. Sudah dicopot tadi antara pukul 08.00 hingga 09.00 pagi," ujar Darwis.