Sejarah Hari Kesaktian Pancasila, Diperingati Setiap Tanggal 1 Oktober
Simak inilah sejarah Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober dan berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
5. Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
Sementara Jenderal TNI Abdul Haris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Namun, putri beliau, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean telah tewas.
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya.
Jenazah mereka ditemukan pada 3 Oktober.
Baca juga: KRONOLOGI Gerakan 30 September 1965 (G30S) Beserta Daftar Nama Pahlawan Revolusi
Baca juga: 15 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila, Ini Desain yang Bisa Dipakai
Selain itu beberapa orang lainnya yang juga turut menjadi korban, yakni:
1. Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena)
2. Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Koren 072/Pamungkas, Yogyakarta)
3. Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakata)
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI mampu menguasai 2 sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan.
Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota "Dewan Jenderal" yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah.
Selain itu, diumumkan pula terbentuknya "Dewan Revolusi" yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.
Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan.