Sukses Tangani Covid-19, Mayjen Tugas Ratmono Raih Penghargaan Tertinggi di Bidang Kesehatan
Mayjen TNI Tugas Ratmono mendapat anugerah gelar Ksatria Bakti Husada Arutala dari Kementerian Kesehatan RI.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
"Atas dharma bhakti beliau dalam membantu masyarakat menanggulangi pandemi Covid-19, maka penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala adalah penghargaan yang lumrah dan wajib diberikan kepada Mayjen TNI Tugas Ratmono atas jasa-jasanya sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran," terang Dante Saksono.
Wamenkes menilai dr. Tugas Ratmono dalan kapasitasnya sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran telah mengabdikan diri sebagai seorang perwira, seorang pimpinan dan seorang dokter sekaligus.
"Semoga dr. Tugas selalu sehat sehingga selalu bisa menyumbangkan pikiran, tenaga dan pengalaman untuk kemajuan bidang kesehatan di Indonesia," harap Wamenkes.
dr. Kirana Pritasari, MQIH, Kepala Badan PPSDM Kemenkes menyatakan posisi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sangat penting dalam penanggulangan Covid-19, khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya sejak pandemi melanda negeri ini dari Maret 2020 hingga kini.
Mayjen Tugas Ratmono, tutur Kepala Badan PPSDM, sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran memiliki tanggung jawab besar dalam pelayanan pasien Covid-19.
Ia berperan dalam mengawasi, mengendalikan dan menyelenggarakan operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Peranannya makin menonjol saat gelombang kedua pandemi Covid-19 pada Juni-Agustus 2021.
Maka dedikasi, sumbangsih dan pengorbanan dr Tugas Ratmono, tidak cukup hanya dengan ucapan terima kasih. "Untuk itu dr. Tugas Ratmono patut diberikan penghargaan dari masyarakat mengingat peranannya yang begitu besar," kata dr. Kirana.
Sementara itu Mayjen Tugas Ratmono mengucapkan rasa syukur atas penghargaan dari Kementerian Kesehatan.
"Saya tidak mengira dan saya merasa ini anugerah yang luar biasa bagi kami. Sekaligus melengkapi syukur karena tanggal 1 Oktober 2021 ini saya harus melaksanakan masa pensiun sebagai prajurit aktif TNI," kata Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Ia menyatakan penghargaan ini tak lepas dari perjuangan relawan kesehatan dan non kesehatan yang selalu bekerja di zona merah. Juga relawan yang selalu bekerja di manajemen untuk mensupport mereka yang melayani pasien-pasien tanpa henti, tanpa rasa lelah dan tanpa memikirkan risiko yang bisa didapat dari pelayanan di RSDC yaitu kematian.
"Untuk itu saya menaruh hormat setinggi-tingginya, teruskan perjuangan kawan," seru dr. Tugas.
Ia mengungkapkan rasa syukur atas perjuangan segenap pihak sehingga RSDC Wisma Atlet dinilai berhasil. Pada saat ia pertama kali menjabat Koordinator RSDC tepatnya 29 Juni 2020, jumlah pasien 589 orang. Sempat melesat hingga 7.167 pasien pada 30 Juni 2021, pada akhir masa jabatannya di akhir September 2021, jumlah pasien sudah di bawah 500 orang.
"Pada periode puncak 30 Juni 2021, ini periode varian Delta yang sangat cepat penyebarannya, mematikan. Pada periode ini kami berjibaku untuk memenuhi pelayanan dan tidak boleh kolaps. Dua kali kami meningkatkan kapasitas hunian mulai dari 5.994 bed menjadi 6.994 bed kemudian naikan lagi dan akhirnya menjadi hunian dengan 7.894 bed sampai saat ini," terang dr. Tugas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.