Pimpinan MPR: Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Jadi Inspirasi Penguatan Maritim Nasional
Pimpinan MPR RI berharap sejarah Ratu Kalinyamat yang dikaburkan di masa lalu harus segera diluruskan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jadikan pencapaian Ratu Kalinyamat sebagai inspirasi untuk membangun armada laut yang kuat demi mempertahankan wilayah Indonesia di masa kini dan mendatang.
"Di Abad ke-16 sudah ada jejak-jejak supremasi maritim yang ditorehkan oleh tokoh perempuan yang dikenal dengan Ratu Kalinyamat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka Seminar Internasional secara daring bertema "Konstelasi Kekuatan Poros Maritim Dalam Perspektif Ratu Kalinyamat" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/10/2021).
Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Dr. Connie Rahakundinie Bakrie (Pengamat Militer dan Hankam), Prof. Drs. Ratno Lukito, M.A, DCL (Sejarawan), dan Prof. Vitor Teixeira (Catolica Universidade Portuguesa), Kolonel Laut (P) Salim (Wakil Kepala Pusat Kajian Maritim SESKOAL) sebagai narasumber.
Selain itu hadir pula Sudjiwo Tejo (Budayawan) dan Dr. Atang Irawan, S.H, M.Hum (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) sebagai penanggap.
Baca juga: Hari Menara Suar 2021: Harmonikan Cahaya Poros Maritim Dunia
Berdasarkan kajian para pakar yang tergabung dalam Tim Pakar Ratu Kalinyamat dari Yayasan Darma Bakti Lestari, ungkap Lestari, Ratu Kalinyamat berhasil membangun kedaulatan keamanan dan mampu membangun aliansi strategis untuk mengatasi ancaman kolonial.
Sangat disayangkan, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, citra Ratu Kalinyamat saat ini malah dipersepsikan negatif.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap sejarah Ratu Kalinyamat yang dikaburkan di masa lalu harus segera diluruskan.
Karena, jelas Rerie, berbagai temuan ilmiah dari pakar sejarah membuktikan peran Ratu Kalinyamat sedemikian penting dalam memimpin perlawanan terhadap penjajahan Portugis dengan menerapkan visi poros maritim.
Dalam perspektif poros maritim, tegas Rerie, saat ini Indonesia harus menjadi poros maritim dunia sehingga harus membangun supremasi maritim.
Wakil Kepala Pusat Kajian Maritim SESKOAL, Kolonel Laut (P) Salim berpendapat Indonesia harus membangun maritim menjadi kuat.
Menurut Salim, bila kita saat ini mengedepankan pembangunan kontinental, kita sebagai bangsa akan menuju kehancuran.
Selain itu, ungkap Salim, sejumlah upaya untuk menghancurkan suatu bangsa antara lain juga bisa lewat pengaburan sejarah dan menghancurkan bukti sejarah.
Dia menduga cara yang sama juga dialami Ratu Kalinyamat, seorang tokoh perempuan di masa lalu yang berperan aktif melawan penjajah lewat penguatan maritim, tetapi dicitrakan sebaliknya untuk menghilangkan jejak sejarah kepahlawanannya dalam mempertahankan wilayah Nusantara.
Saat ini, jelas Salim, menguasai Asia sama dengan mengendalikan dunia. Salim berpendapat, Indonesia harus memiliki strategi pertahanan mariitim nasional yang kuat.