Sosok Juri Ardiantoro Ketua Tim Seleksi KPU dan Bawaslu, Pernah Menjadi Tim Kampanye Nasional Jokowi
Masa jabatan anggota KPU dan Bawaslu periode ini berakhir 11 April 2022. Setelah proses di pansel, nama-nama terpilih akan dibawa ke Komisi II DPR RI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menetapkan 11 nama menjadi tim seleksi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu periode 2022-2027.
Dari 11 nama itu, Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro ditetapkan menjadi ketua tim seleksi.
Nama-nama yang masuk dalam tim seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu tertera dalam Keputusan Presiden RI Nomor 120/P Tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu Masa Jabatan 2022-2027.
Kepres tersebut ditandatangani oleh Presiden Jokowi, Jumat (8/10/2021).
"Di dalam keppres ini, sudah dibentuk tim seleksi yang jumlahnya ada 11 orang. Ketua merangkap Anggota Juri Ardiantoro, Wakil Ketua merangkap Anggota Chandra M Hamzah, Sekretaris merangkap Anggota Bahtiar," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam jumpa pers, Senin (11/10/2021).
Chandra adalah mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara Bahtiar adalah Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri.
Tito menyampaikan tim sudah dipilih sejak 8 Oktober. Mereka akan segera bekerja untuk mempersiapkan seleksi anggota KPU dan Bawaslu.
Nama Juri Ardiantoro cukup dikenal di dunia kepemiluan.
Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 6 April 1974 itu adalah lulusan Universitas Negeri Jakarta.
Ia lantas melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia dan S3 di Universitas Malaya, Malaysia.
Baca juga: Ini Tahapan Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI
Pria yang kini menjabat rektor Universitas Nahdlatul Ulama periode 2021-2025 ini meniti karier di dunia kepemiluan.
Ia mengawali karier saat aktif sebagai pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).
Ia pun menjadi sekretaris jenderal di organisasi itu pada 2003.