Pengurus BPP PISPI Resmi Dilantik, Dirangkaikan dengan Webinar Kedaulatan Pangan
Pelantikan ini dirangkaikan dengan webinar nasional yang mengangkat tema “Desain Besar Kedaulatan Pangan Indonesia”.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sekian kali sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, pelantikan Pengurus Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (BPP PISPI) akhirnya dapat terselenggara.
Pelantikan ini dirangkaikan dengan webinar nasional yang mengangkat tema “Desain Besar Kedaulatan Pangan Indonesia”.
Sekjen BPP PISPI, Kamhar Lakumani mengatakan tema ini diangkat karena PISPI memandang persoalan pertanian, khususnya pangan merupakan faktor krusial dan vital.
Sebab tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pangan adalah “sektor ibu”.
"Meskipun semua sektor beres jika bermasalah dengan pangan maka keberhasilan sektor lain menjadi semu dan rapuh," ujar Kamhar dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
Menurut Kamhar, pangan adalah kebutuhan dasar dan jika kebutuhan ini masih bermasalah maka upaya pemenuhan kebutuhan lainnya menjadi tak relevan.
"Dalam keadaan kurang pangan atau rawan pangan, seseorang akan sulit untuk menjalankan perannya secara optimal," ujarnya.
Bahkan jika dalam keadaan lapar, menurut dia, orang akan cenderung emosional dan bertindak agresif. Ini sangat berbahaya jika tak terkendali dan tak teratasi dengan baik.
"Sejarah mencatat, banyak kekuasaan tumbang karena rakyatnya kelaparan. Bahkan negara adikuasa sekalipun bisa tumbang karena krisis pangan," ujar Kamhar.
Berbagai konsep dan pandangan yang disajikan dalam webinar ini mulai dari Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Rektor IPB University yang juga pendiri sekaligus Ketua Umum PISPI pertama Prof. Arief Satria .
Lalu hadir Dekan Fakultas Pertanian UGM dua periode yang juga Presidium PISPI 2020-2025 Dr. Jamhari, Direktur Tempo yang juga Anggota Dewan Penasehat PISPI Budi Setyarso dan Dr. Rachmat Pambudy Anggota Dewan Pakar PISPI serta Menteri Pertanian RI Dr. Syahrul Yasin Limpo.
Dalam paparannya semuanya memiliki kesamaan pandangan bahwa mewujudkan Indonesia berdaulat pangan menjadi imperatif dan tanggung jawab bersama.
Karenanya diperlukan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa.
Menurut Kamhar, di sinilah PISPI sebagai wadah berhimpun sarjana pertanian dan serumpun ilmu se- Indonesia dituntut bisa memainkan peran strategis.