Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerugian Negara Capai Rp 22 Triliun, Kasus Dugaan Korupsi Asabri Harus Diusut Tuntas

Tim penyidik memburu aset milik tersangka untuk menutupi kerugian negara di kasus Asabri yang mencapai lebih dari Rp 22 triliun.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kerugian Negara Capai Rp 22 Triliun, Kasus Dugaan Korupsi Asabri Harus Diusut Tuntas
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Sidang pembacaan surat dakwaan terhadap delapan terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Sosial Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kejaksaan Agung masih mendalami kasus korupsi dari pengelolaan saham di PT Asabri.

Tim penyidik memburu aset milik tersangka untuk menutupi kerugian negara di kasus Asabri yang mencapai lebih dari Rp 22 triliun.

Sejauh ini, sudah ada 13 tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Dua di antaranya ialah Teddy Tjokrosaputro dan saudara kandungnya, Benny Tjokrosaputro.

Pada Kamis (14/10/2021) ini, penyidik Jaksa Agung Muda Jampidsus Kejaksaan Agung menyita satu unit rumah mewah seluas 500 meter persegi di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.

Rumah milik tersangka kasus korupsi PT Asabri Teddy Tjokrosaputro ditaksir senilai Rp15 miliar.

Pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII), Muzakir meminta, tim penyidik Kejaksaan Agung agar mengusut kasus dugaan korupsi PT Asabri secara komprehensif dan jeli.

Baca juga: DPR Dorong Kejagung Seret Semua Pihak yang Terlibat Kasus Asabri

Terutama dalam menutup jumlah kerugian negara dengan menyita sejumlah aset yang diduga hasil korupsi.

Berita Rekomendasi

"Kalau mau komprehensif angkat saja perbuatannya. Siapa saja yang terlibat Libas saja semuanya dong," kata Pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Muzakir dalam keterangannya, pada Kamis (14/10/2021).

Untuk itu, para pihak yang diduga memiliki keterkaitan dan keterlibatan dengan perkara Asabri harus diperiksa.

Sehingga dengan keterangan saksi tersebut akan terang perbuatan melanggar hukumnya.

"Itu semua mesti diperiksa dengan tujuan untuk memastikan apakah terperiksa adalah pelaku atau bukan," ujar Muzakir menambahkan.

Di kasus korupsi PT Asabri, Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro diduga mengatur transaksi saham dan rekasadana dalam portofolio milik Asabri.

Pengaturan transaksi saham dan reksadana itu dilakukan bersama LP, Direktur Utama PT Prima Jaringan.

Dalam kasus Asabri ini, diketahui penyidik telah menyita sejumlah aset milik terdakwa Benny Tjokrosaputro , yang menurut pengacaranya di beberapa media melebihi nilai kerugian yang dia tanggung.

Baca juga: 7 Terdakwa Kasus Korupsi Asabri Didakwa Rugikan Negara Rp 22,78 Triliun

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas