Arti Maulid Nabi Muhammad SAW dan Sejarah Perayaan Maulid Nabi Pertama sebagai Tradisi Umat Islam
Berikut ini arti Maulid Nabi Muhammad SAW dan sejarah perayaan Maulid Nabi pertama hingga menjadi tradisi umat Islam, termasuk di Indonesia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini arti Maulid Nabi Muhammad SAW dan sejarahnya hingga menjadi tradisi yang dirayakan sebagian umat Islam.
Hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad resmi digeser menjadi Rabu (20/10/2021) besok.
Kebijakan ini ditetapkan oleh Kemenag guna mengantisipasi naiknya angka Covid-19 akibat masyarakat yang pergi ke luar rumah.
"Sebagai antisipasi munculnya kasus baru Covid-19, hari libur Maulid Nabi digeser 20 Oktober 2021," tegas Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Sabtu (9/10/2021).
Peringatan tersebut tetap jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Hanya saja, libur nasional atas Maulid Nabi digeser menjadi Rabu (20/10/2021) besok.
Sehingga, 12 Rabiul Awal yang jatuh pada Selasa (19/10/2021) ini tidak dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk tahun 2021.
Kebijakan Kemenag berhubungan dengan tradisi Maulid Nabi yang masih ada di masyarakat hingga sekarang.
Sebagian umat Islam di Indonesia menggelar berbagai tradisi menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Perayaan tersebut memiliki maksud mulia untuk meningkatkan kecintaan pada Rasulullah.
Selengkapnya, berikut ini arti perayaan Maulid Nabi.
Baca juga: Ketua KPK: Jadikan Nabi Muhammad Teladan untuk Hindari Perilaku Koruptif
Arti Maulid Nabi
Peringatan Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang membawa ajaran dari Kitab suci Al-Qur'an.
Menurut KBBI, kata Maulid berarti hari lahir (terutama hari lahir Nabi Muhammad SAW).