Tanggapi Pernyataan JK, Zulhas: Kunci Kemajuan Perekonomian Umat adalah Ilmu dan Keterampilan
Zulkifli Hasan menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tentang ketimpangan ekonomi umat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tentang ketimpangan ekonomi umat.
Sebelumnya, JK menyatakan saat ini deretan orang terkaya di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat non-muslim.
Dia mencontohkan, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.
Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pernyataan JK itu sebagai autokritik.
"Kita menyikapinya harus sebagai autokritik. Memang sensitif dan bisa memicu kecemburuan, tetapi kalau diubah jadi energi positif, kecemburuan itu penting untuk memulai persaingan. Umat Islam harus bangkit," kata Zulhas saat berpidato dalam Rapat Konsolidasi Eksekutif PAN, DPW dan DPD se-Sumatera Utara di Medan, Kamis (21/10/2021).
Wakil Ketua MPR RI itu menambahkan, bahwa kunci kemajuan ekonomi umat adalah membangun ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Baca juga: JK: 75 Persen Pengeras Suara Masjid di Indonesia Jelek, Terdengar Tapi Tak Bisa Dimengerti
"Tadi saya diajak ke Istana Maimun, lalu shalat zhuhur di Masjid Raya Al-Mashun. Saya kira ini peninggalan Kesultanan Deli yang luar bisa. Indah dan megah pada zamannya. Tapi menurut saya ada yang kurang, harusnya dibangun juga kampus, universitas, itu kunci kemajuan," ujarnya.
Zulhas berpesan kepada seluruh kader PAN untuk ikut terlibat membangun ilmu pengetahuan dan keterampilan.
"Kita harus belajar dari sejarah. Jangan hanya bangun istana, bangun masjid, tempat ibadah, tapi juga bangun kampus, universitas, pusat-pusat pendidikan. Itu penting sekali. Saya kira ini jawaban untuk kegelisahan Pak JK dan lainnya itu. Pak JK sendiri juga sudah lakukan, beliau yang ikut menginisiasi berdirinya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)," kata Zulhas.
Diberitakan sebelumnya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan saat ini deretan orang terkaya di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat non-muslim.
Ia mencontohkan, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.
Sementara itu, kata JK, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.
"Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia, paling tinggi satu yang muslim, yang lainnya non muslim," kata JK dalam siaran YouTube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10/2021).
"Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," lanjutnya.