Tak Khawatir Anies Kehilangan Panggung Pensiun Tahun 2022, Relawan Wujudkan Mimpi Keliling Indonesia
Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta diketahui bakal rampung pada Oktober 2022. La Ode Basir mengatakan, Anies tidak hilang panggu
Editor: Wahyu Aji
Anies mengakui sudah mempersiapkan agar pada tahun terakhir masa jabatannya dimanfaatkan untuk kampanye jika Pilkada DKI masih diselenggarakan pada Tahun 2023.
“Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2023), baru mulai kampanye,” ujar Anies.
Namun, kata Anies, Pilkada 2022 ditiadakan seperti yang tercantum dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 sehingga akan memanfaatkan momentum tersebut dengan terus bekerja menuntaskan program-program yang sudah dicanangkan.
"Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kita kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kita terusin saja kerja sampai akhir," kata Anies.
Anies Jadi Capres atau Cagub DKI?
Analis Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai nasib Gubernur DKI Anies Baswedan masih belum pasti untuk 2024.
Di Jakarta, Anies dipastikan kehilangan panggung politik sebagai pejabat publik mulai tahun depan.
Seperti di daerah-daerah lain, Pilkada DKI Jakarta yang seharusnya diselenggarakan 2022 akan mundur ke 2024 untuk menyesuaikan dengan agenda Pilkada Serentak yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Hal ini membuat peluang Anies untuk berlaga pada 2024 dinilai minim.
"Rumit membayangkan 2024 termasuk untuk Anies Baswedan sekalipun," ungkap analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno dikutip dari Kompas.com.
"Bisa enggak dia menjaga stamina dan elektabilitasnya itu, dan meraih dukungan parpol? Anies harus pandai-pandai memosisikan diri agar tetap jadi idola. Itu problem terbesarnya," jelasnya.
Meskipun nama Anies kerap didengungkan sebagai kandidat potensial capres 2024, namun Adi menilai hal itu masih terlalu dini.
Elektabilitas Anies diprediksi merosot karena kehilangan panggung politik selama 2 tahun.
Apalagi, hingga sekarang belum banyak dukungan partai politik yang mengalir kepadanya.