Kumpulan Puisi dan Quotes untuk Peringati Hari Pahlawan 10 November
Hari Pahlawan akan diperingati setiap tanggal 10 November. Berikut kumpulan puisi dan quotes bertema pahlawan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Wahai pahlawanku
Maafkan kami yang tak bisa memperbaiki
Negara yang merana ini
Tapi kami akan berjanji padamu
Merebut kembali kemerdekaan yang hakiki itu
Perjuangan dulu menjadi bangsa yang bermartabat
Yang sejahtera abadi selamanya
Di saat ini hingga nanti
Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap Tanggal 10 November
Baca juga: Tema dan Logo Hari Pahlawan 10 November 2021, Dilengkapi Kumpulan Link Twibbon
Quotes Hari Pahlawan
Dikutip dari Gramedia, berikut deretan kata-kata bijak pahlawan dan perjuangan:
1. Mohammad Natsir
"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak.”
2. Cut Nyak Dien
"Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang."
3. Bung Hatta
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
4. Jenderal Sudirman
"Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi."
5. R.A.Kartini
"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
6. Jenderal Gatot Subroto
"Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa."
7. HOS Tjokroaminoto
"Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator."
8. Kapitan Pattimura
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit.
9. Bung Tomo
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan."
10. Sutan Syahrir
"Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan."
11. Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
12. Pangeran Pangeran Diponegoro
"Hidup dan mati ada dalam genggaman Ilahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalau pun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan."
13. Bung Karno
"Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."
(Tribunnews.com/Yurika/Anggraini Munanda Effani)(TribunJogja.com/Hanin Fitria)