Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional, dari Abdul Muis, Ki Hajar Dewantara hingga Bung Tomo

Para pahlawan telah meninggalkan sejumlah pesan penting kepada generasi muda bangsa Indonesia. Berikut pesan penting para pahlawan nasional.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional, dari Abdul Muis, Ki Hajar Dewantara hingga Bung Tomo
Laman kemensos.go.id
Logo Hari Pahlawan 2021 - Berikut ini pesan perjuangan dari Pahlawan yang bisa dibagikan ke teman atau kerabat untuk memperingati hari pahlawan 2021. 

3. Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo:

“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"

4. Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien:

“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan"

5. Pesan Pahlawan Nasional Gubenur Suryo:

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya).

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 Tokoh Ini

Baca juga: Profil R Aria Wangsakara, Dianugerahi Jokowi Gelar Pahlawan Nasional, Ulama dan Pendiri Tangerang

Baca juga: PROFIL Usmar Ismail, Sutradara Film Tiga Dara dan Bapak Film Indonesia yang Dapat Gelar Pahlawan

6. Pesan Pahlawan Nasional R.A. Kartini:

BERITA TERKAIT

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak
dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

7. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman:

“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.

(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

8. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH:

 “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri “.

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas