Gelar Anugerah Indonesia Damai 2021, BNPT Dorong Pemuda dan Guru Agama Berperan Cegah Radikalisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kembali Anugerah Indonesia Damai 2021 di Hotel Discovery Ancol.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Ia mengungkapkan bahwa salah satu akar masalah besar terorisme adalah ideologi.
Ideologi menyimpang yang menjadi motif radikal terorisme, kata dia, bisa dipicu oleh beberapa faktor utama seperti politisasi agama, ekonomi, kebencian, dendam, ketidakpuasan, dan pemahaman agama yang tidak kaffah.
Karena itu, lanjut dia, penguatan civil society, khususnya di lingkungan akademik, perempuan, generasi muda dan pengguna media sosial adalah penting untuk selalu dilakukan.
Pasalnya, lanjut dia, radikalisme terorisme adalah musuh bersama yang merupakan ancaman atas keberlangsungan hidup berbangsa bernegara.
"Formulasi Pancasila yang digodok oleh founding father bangsa ini adalah substansi yang digali dari nilai nilai agama dan budaya. Mengamalkan pancasila dengan benar adalah mengamalkan nilai Agama, dan itu perlu terus disemai di dunia akademik," kata Nurwakhid.
Sementara itu Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Moch Chairil Anwar mengatakan situasi pandemi covid-19 tidak mengurangi animo para peserta lomba tahun ini.
Baca juga: Tanggulangi Terorisme, BNPT dan Inggris Kerja Sama Melalui Joint Working Group
Tahun 2021 ini, kata dia, terkumpul untuk lomba guru pelopor moderasi beragama 3.509 karya, lomba microblog dan infografis 3.654 karya, lomba video kreatif 1.073 karya dan untuk pengumpulan karya tulis bunga rampai terkumpul 198 karya.
Pada tahun ini FKPT Jawa Timur mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia karena banyaknya peserta yang mengikuti lomba guru pelopor moderasi beragama sebanyak 3.070 karya.
"Ini menunjukkan bahwa baik guru maupun murid sangat bersemangat dalam menghasilkan karya yang positif, kegiatan lomba ini sangat baik dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam mengemas pesan damai. Lomba ini wajib dipertahankan dengan harapan agar kulitasnya semakinmeningkat," kata dia.
Penjurian telah dilaksanakan pada tanggal 15-18 november 2021 di Jakarta.
Dewan juri berasal dari kalangan Akademisi, Parktisi Media atau Aktor seperti Swastika Nohara (script writer), Ratrikala Bhre Aditya (sutradara) Sholehuddin (dosen), Mahnan Marbawi (ketua AGPAI), Yosep Adi Prasetyo (praktisi media), Annisa Putri Ayudya (Aktor) Devie Rachmawati (Akademisi UI), Mila Viendyasari (aktivis) dan masih banyak lainnya.
Sementara untuk hadiah masing-masing lomba mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah.