Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda

Di dunia digital, literasi menjadi sangat penting dan membutuhkan akselerasi yang sangat cepat dari seluruh generasi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda
Shutterstock
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di dunia digital, literasi menjadi sangat penting dan membutuhkan akselerasi yang sangat cepat dari seluruh generasi.

Apalagi pandemi menuntut segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia digital menjadi dipercepat dan kita semua dituntut untuk dapat beradaptasi.

"Masyarakat memerlukan digital skills untuk berada di dunia digital, seperti  kemauan berpikir secara kritis," kata Aidil Wicaksono, Managing Director Kaizen Room Media Consultant saat seminar bertajuk Penyadaran Pemuda terhadap Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: MUI: Literasi Digital Bentuk Jihad Tangkal Hoaks dan Radikalisme

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, LPS Gelar Program Edukasi Untuk Investor Pemula

Dalam seminar yang digagas Purna Paskibraka Indonesia Jakarta Pusat (PPI JP), kata Aidil, pengguna harus mencari informasi pembanding, mampu menyeleksi dan memahami apa yang kita akses, tidak tergesa-gesa, berpikir secara jernih, dan melihat dari berbagai sisi.

Selain itu dari sisi toleransi digital, diperlukan etika untuk dapat mengasah kecerdasaan emosional kita, sehingga kita dapat melakukan kegiatan di dunia digital dengan penuh kesadaran yang baik.

Hj. Himmatul Aliyah, Anggota DPR RI Komisi X mengatakan, pihaknya  akan mendorong lagi pemerintah dengan memasukan roadmap mengenai literasi digital.

Berita Rekomendasi

"Tujuannya agar generasi muda Indonesia memiliki literasi digital yang baik sehingga mampu mengolah, memahami, dan membedakan informasi yang didapat, sehingga dapat terhindar dari isu-isu seperti hoax," katanya.

Ketua Pengurus PPI Jakarta Pusat Wan M Guntar Baros mengatakan, saat ini kita tidak bisa lagi membendung derasnya arus penggunaan layanan digital untuk berbagai aspek kehidupan.

Baca juga: Berkat Pelatihan Literasi Digital Madrasah, Semakin Mahir Maksimalkan Media Pembelajaran

"Apalagi ditambah adanya pandemi yang mengharuskan seluruh masyarakat melakukan aktivitas paling banyak secara daring," katanya.

Dikatakannya, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) mengeluarkan empat modul literasi untuk mendukung transformasi digital masyarakat Indonesia.

Modul tersebut terdiri dari, Digital Skills, Digital Safety, Digital Culture, Digital Ethics.

"Empat kerangka modul tersebut merupakan bekal penting sebagai referensi masyarakat untuk memahami kecakapan digital," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas