KPK Tangani 127 Penyelidikan Sepanjang 2021
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan selama 2021 pihaknya menangani 127 penyelidikan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan kinerjanya selama 2021.
Ratusan penyelidikan digarap KPK sepanjang tahun 2021.
"Data per 28 Desember 2021, KPK telah melakukan upaya penindakan tindak pidana korupsi yakni penyelidikan sebanyak 127 perkara," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam Konferensi Pers Kinerja KPK 2021 di Gedung Juang KPK, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Alex mentakan, ratusan pihak ditetapkan sebagai tersangka sepanjang tahun ini.
Total, ada 123 pihak yang dijadikan tersangka oleh Lembaga Antikorupsi tahun ini.
Alex mengatakan sebanyak 105 perkara naik ke tahap penyidikan sepanjang 2021.
Lalu, KPK juga telah melakukan penuntutan sebanyak 108 perkara.
Baca juga: KPK Klaim Selamatkan Rp 35,965 Triliun Uang Negara dan Daerah Sepanjang 2021
"Sebanyak 90 perkara sudah dinyatakan inkract," kata Alex.
Lembaga antirasuah juga telah melakukan 94 perkara yang sudah di tahap eksekusi putusan sepanjang 2021.
Dari total data itu, ada enam perkara yang menjadi perhatian publik di tahun ini.
Pertama, kata Alex, kasus yang menjadi perhatian publik adalah perkaran suap pengadaan bantuan sosial (bansos) yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Kasus itu sudah kelar, dan Juliari dihukum penjara 12 tahun dengan vonis pidana pengganti Rp14,5 miliar.
Baca juga: KPK Terima 2.029 Laporan Gratifikasi Senilai Rp 7,9 Miliar Sepanjang 2021
"Lalu, perkara Probolinggo yang melibatkan 22 tersangka," kata Alex.
Kemudian, perkara di Muara Enim dengan total tersangka 22 pihak.
Lalu, kasus dugaan suap penanganan perkara di Lampung Tengah yang menyeret mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.
Baca juga: KPK Cegah Eks Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Ardian Noervianto Bepergian ke Luar Negeri
Terus, penetapan PT Adonara Propertindo dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur.
Terakhir, kasus pencucian uang di empat perkara.
"Terdiri dari pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA), proyek di Buru Selatan, jual beli jabatan di Probolinggo, dan suap pajak," ujar Alex.