Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuitan Ferdinand Hutahaean Dipolisikan, Hikmahbudhi Ingatkan Hati-hati Gunakan Media Sosial

Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP Hikmahbudhi) Wiryawan, meminta semua pihak berhati-hati menyampaikan pernyataan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cuitan Ferdinand Hutahaean Dipolisikan, Hikmahbudhi Ingatkan Hati-hati Gunakan Media Sosial
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Pengamat Politik Ferdinand Hutahaean dalam Webinar bertajuk Benarkah #PercumaLaporPolisi? pada Selasa (26/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP Hikmahbudhi) Wiryawan, meminta semua pihak berhati-hati menyampaikan pernyataan di media sosial.

Apalagi sampai menyinggung suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA), mengingat, Indonesia merupakan bangsa yang plural.

Pernyataan itu disampaikan terkait cuitan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di media sosial Twitter yang diduga menistakan agama.

"Bangsa ini sangat majemuk jadi wajib hukumnya menghormati satu dengan yang lainnya, dan paling penting adalah bisa bermedia sosial dengan bijak," kata Wiryawan, dalam keterangannya, pada Kamis (6/1/2022).

Hikmahbudhi menegaskan sikap mendukung langkah Polri  menindaklanjuti persoalan tersebut. Khususnya sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Kita mendukung langkah yang dilakukan oleh pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti laporan yang sudah ada. Tentunya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Buka Suara Soal Pemeriksaan Dirinya di Bareskrim Polri pada Senin Depan 

Berita Rekomendasi

Sementara, Sekretaris Jenderal PP Hikmahbudhi Ravindra berharap persatuan dan kesatuan bangsa tidak terganggu dengan adanya sikap-sikap intoleran terhadap segala perbedaan yang ada di Indonesia.

Termasuk disintegrasi bangsa yang muncul akibat perkataan Ferdinand.

"Komitmen kita akan persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh dicemari oleh perilaku-perilaku intoleran yang menggangu ketenangan warga negara dalam beragama," ungkap Ravindra.
Pihaknya pun berharap ada tindakan tegas terhadap segala perilaku yang dapat memecah-belah integrasi bangsa. Tak terkecuali terhadap Ferdinand.

"Terlebih lagi bahwa cuitan medsos tersebut telah menciptakan kegaduhan yang berpotensi memecah-belah masyarakat. Hal ini tentu tidak boleh kita biarkan," tandas Ravindra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas