Sandiaga Uno dan Erick Thohir, 2 Menteri Jokowi Masuk 5 Besar Cawapres 2024 Versi Survei Indikator
Dalam hasil survei tersebut turut menyajikan 12 nama simulasi calon wapres yang muncul berdasarkan pilihan responden.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sederet nama Menteri pada kabinet Indonesia Maju masuk dalam lima besar sebagai calon wakil presiden (Cawapres) RI 2024 mendatang versi lembaga survei nasional Indikator Politik Indonesia.
Dalam hasil survei tersebut turut menyajikan 12 nama simulasi calon wapres yang muncul berdasarkan pilihan responden.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden atau masyarakat yakni mengenai elektabilitas calon wapres jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai calon wapres.
Hasilnya, beberapa nama termasuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempati posisi lima besar.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo di Sejumlah Survei Terakhir Terus Naik, Apa Komentar Sekjen PDIP?
Dimana Menteri Erick berada di posisi ke empat dengan perolehan 7,9 persen pemilih, di bawah Agus Harimurti Yudhoyono dengan perolehan 12,0 persen.
"Erick Thohir berada di posisi keempat 7,9 persen," kata Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (9/1/2022).
Sedangkan untuk posisi teratas, ditempati oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan perolehan 25,0 persen.
Lebih lanjut kata Burhanuddin, untuk di posisi kedua ditempati oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan perolehan 15,3 persen.
Sementara nama Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Mahfud MD hingga Bambang Soesatyo hanya masuk dalam posisi 10 besar dengan nilai di bawah 10 persen.
"Nama lain lebih sedikit, itu di bawah 10 persen," ucapnya.
Tak hanya itu, dalam survei tersebut, turut menunjukan hasil pilihan responden atau masyarakat terhadap nama-nama pejabat publik menjadi calon presiden (Capres) pada pemilihan umum 2024 mendatang.
Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi paling atas sebagai Capres dengan perolehan 35,4 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil tersebut didapat dengan simulasi 3 nama calon presiden yakni Prabowo, Anies dan Ganjar.
"Pada simulasi 3 nama tertutup, di tingkat nasional Prabowo Subianto unggul 35,4 persen," kata Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (9/1/2022).
Selanjutnya, nama Ganjar Pranowo mengikuti dengan perolehan 31,6 persen dan Anies Baswedan 24,4 persen.
Keseluruhan nama pejabat tersebut, cenderung tidak memiliki banyak perubahan keterpilihan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di akhir tahun 2021.
Kendati begitu, dari ketiga nama tersebut, Ganjar Pranowo paling unggul sebagai capres yang diketahui publik dengan persentase 46,1 persen, lalu Anies Baswedan 26,1 persen dan terakhir Prabowo Subianto 23,8 persen.
"Pada kelompok yang tahu Anies, juga tahu Ganjar dan tahu Prabowo, Ganjar Pranowo cukup dominan," tukasnya.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021 ini melibatkan 2020 responden dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan melalukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.