RS Internasional di Bali Diyakini Mampu Saingi Negara Tetangga
Konsep health tourism mengelaborasi potensi berbagai sektor, yaitu kesehatan dan sumber daya alam, manusia serta budaya Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Health tourisme Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan (KEKK) di Bali gagasan Menteri BUMN Erick Thohir melalui pembangunan RS bertaraf internasional diyakini tidak akan kalah dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Cina dan Thailand.
“Kita punya potensi untuk menyaingi rumah sakit internasional yang selama ini digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berobat di luar negeri terutama kalangan menengah atas yang dia harus berobatnya ke Singapura atau ke Penang, Malaysia,” kata Faisal dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022)
Konsep health tourism mengelaborasi potensi berbagai sektor yaitu kesehatan dan sumber daya alam, manusia serta budaya Indonesia.
Dengan gagasan ini, masyarakat yang semula melakukan pengobatan ke luar negeri sambil berwisata dapat dilakukan di Tanah Air mengingat Bali memiliki segalanya, baik budaya, infrastruktur dan terkenal hingga ke mancanegara.
"Saya rasa kita punya banyak keunggulan dan modalnya banyak untuk bersaing dengan negara tetangga kita," ujar Faisal.
Baca juga: Erick Thohir Laporkan Garuda Indonesia ke Kejagung atas Kasus Dugaan Korupsi
Menurut Faisal alasan orang pergi berobat ke luar negeri karena fasilitasnya standar internasional tapi harga lebih murah dan pelayanannya bagus.
Hal itu menjadi motivasi agar RS Internasional di Bali nanti bisa menawarkan fasilitas yang tidak kalah dengan yang ada di luar negeri sehingga bukan hanya dalam negeri tetapi juga dapat menarik orang luar datang ke Indonesia.
“Nah kita mesti sebetulnya buat seperti itu, karena daripada uangnya keluar kan itu sebetulnya kalau dalam neraca jasa itu adalah impor. Selama ini kita mengimpor satu jasa kesehatan, nah ini semestinya kita bisa punya di dalam negeri tetapi juga bisa malah mengekspor artinya bukan hanya melayani orang di dalam negeri tapi juga melayani orang dari luar negeri jadi sebaliknya,” ucap Faisal.
Faisal menilai ada banyak faktor yang membuat KEKK di Bali mengungguli milik negara tetangga.
Pembingkaian fasilitas kesehatan dengan semangat wisata adalah nilai plus yang menunjukkan Indonesia memiliki ragam potensi wisata yang bisa dieksplorasi dan disuguhkan kepada dunia internasional.
Adanya health health tourism atau pariwisata kesehatan, lanjut Faisal menjadi daya tarik orang berkunjung ke satu negara atau ke suatu tempat, satu sisi memang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tapi juga di sisi lain ada unsur wisatanya.
“Nah Bali sudah punya keunggulan dari sisi alamnya, budayanya, jadi daya tariknya kuatlah,” ujarnya.
Keunggulan lainnya, tambah Faisal, tenaga medis Indonesia sangat memegang erat budaya ketimuran yang mengutamakan sopan santun dan pelayanan kepada pasien sehingga, tenaga medis yang dimiliki oleh Indonesia lebih baik dari negara-negara lain
"SDM kita dari perawatnya terkenal lebih bagus dibandingkan dengan negara lain, ini salah satu modal kita untuk bersaing dengan negara lain," ucapnya