Apakah Jenis Vaksin Booster Harus Sama dengan Vaksin Sebelumnya? Ini Penjelasan dan Efek Sampingnya
Apakah jenis vaksin booster yang akan disuntikkan akan sama dengan jenis vaksin pertama dan kedua?
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
5. Vaksin Zifivax
Untuk vaksin Zifivax, digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.
“Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm,” ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, seperti puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah.
Sama seperti penyuntikan vaksin dosis pertama dan dosis kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping pada penerimanya.
Baca juga: Kemenkes Kerjasama dengan 17 Platform Telemedicine untuk Pasien Covid-19, Ini Daftarnya
Baca juga: CEK Tiket Vaksin Booster Gratis dan Jadwalnya di PeduliLindungi, Bawa KTP dan Kartu Vaksin
Efek Samping Vaksin Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax
1. Coronavac PT Bio Farma
Mengutip Kompas.com, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, vaksin Coronavac PT Bio Farma dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri pada lokasi suntikan.
Vaksin Coronavac diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
2. Pfizer
Adapun vaksin Pfizer akan menimbulkan efek samping seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam dan nyeri sendi.
Vaksin Pfizer diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
3. AstraZeneca