Pertama Kali dalam Sejarah, Berikut Profil Singkat 11 Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus PBNU
Profil singkat 11 perempuan yang masuk jajaran pengurus PBNU, ada Alissa Wahid hingga Sinta Nuriyah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Inza Maliana
6. Badriyah Fayumi
Dilansir Tribunnews, Badriyah Fayumi lahir di Pati, Jawa Tengah pada 5 Agustus 1971.
Ia adalah putri KH Ahmad Fayumi Munji, ulama besar pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Pati.
Melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Badriyah aktif menyuarakan kesetaraan gender.
Ia juga menggawangi Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), suatu perkumpulan kaum perempuan akademisi dan aktivis.
Saat ini, Badriyah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadist Kota Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari nu.or.id.
Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU.
7. Ida Fatimah Zainal
Dikutip dari laduni.id, Ida Fatimah Zainal lahir pada 4 Agustus 1952 di Bantul, Yogyakarta.
Ia merupakan istri dari KH Zainal Abidin Munawwir, mengutip situs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pernikahan keduanya berawal dari pertemuan saat Fatimah dan Zainal sama-sama menempuh pendidikan di Pesantren Pandanaran, Kaliurang, Sleman.
Ia tercatat pernah menjadi Ketua Muslimat NU Cabang Bantul dan Wakil uslimat NU Provinsi Yogyakarta.
8. Alissa Wahid
Mengutip situs alumni UGM, Alissa Wahid dikenal sebagai psikolog yang berfokus pada keluarga, anak, dan wanita.
Tak hanya di bidang sosial, Alissa juga aktif di beberapa organisasi kebhinekaan.
Ia pernah menjadi Koordinator Nasional Gerakan Gus Dur Indonesia (Gusdurian) pada 2010 dan Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama atau disingkat LKKNU di tahun 2015.
Di organisasi Gusdurian, Alissa saat ini menjabat sebagai Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) yang merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama, kemasyarakatan yang aktif, demokrasi dan hak asasi manusia.
Alissa sekarang ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk.
Mengutip situs resmi Unilever, ia diangkat menjadi Komisaris Independen lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 27 Mei 2021.
9. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965.
Mengutip TribunnewsWiki, ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Kabinet Kerja era Jokowi selama empat tahun, yaitu 2014-2018.
Sejak 90-an, Khofifah telah menduduki kursi sebagai wakil rakyat di parlemen.
Ia pernah menjadi pimpinan Fraksi PPP DPR RI (1992-1997), pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), anggota Komisi II DPR RI (1997-1998), Wakil Ketua DPR RI (1999), Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006), dan anggota Komisi VII DPR RI (2006).
Khofifah diketahui juga terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur.
10. Masriyah Amva
Dikutip dari Kompas.com, Masriyah Amva sudah 14 tahun memimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Ia menggantikan kepemimpinan sang suami, KH Muhammad, yang meninggal pada 2006 silam.
Pondok pesantrennya tersebut pernah menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).
Selama ini, Masriya dikenal produktif menuliskan pengalaman dan gagasan-gagasannya dalam bentuk buku yang mengajak perempuan agar hidup mandiri, tak menyandarkan nasib pada suami, berpikiran maju, terbuka, dan toleran terhadap keberagaman serta perbedaan, mengutip IAIN Kudus.
Pada 2014 lalu, Masriyah menerima anugerah Penghargaan S.K. Trimurti 2014 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
11. Ai Rahmayanti
Ai Rahmayanti sudah bergabung menjadi penulis rubrik Kolom di Kompas.com sejak 13 Mei 2020.
Ia merupakan alumni Pascasarjana Ilmu Dakwah UIN Bandung.
Saat ini, Ai menjabat sebagai Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) dan Ketua Departement Gender dan Budaya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan, TribunnewsWiki/Puan/Maghita, Kompas.com/Ayunda Pininta Kasih)