Otak Penusukan Buang Barang Bukti Pisau Setelah Tusuk Pratu Sahdi di Waduk Pluit Jakarta Utara
Baharudin diketahui telah membuang barang bukti utama kejahatannya setelah menusuk Pratu Sahdi.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menangkap Baharudin, pelaku utama penusukan anggota TNI Pratu Sahdi di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Pelaku ditangkap polisi saat sedang bekerja menjaga kapal di dermaga Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (18/1/2022) malam.
Baharudin diketahui telah membuang barang bukti utama kejahatannya setelah menusuk Pratu Sahdi.
"Barang bukti sekarang masih dalam pencarian. Karena setelah melakukan penganiayaan informasi pelaku membuang barang buktinya dan masih kita cari di lapangan," kata Wibowo.
Sebanyak tujuh dari delapan orang terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan Pratu Sahdi telah ditangkap polisi, termasuk pelaku utama bernama Baharudin yang sempat buron.
Sebanyak empat orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Jadi, para pelaku yakni B ialah pelaku utama yang menusuk korban rekan kita anggota TNI hingga meninggal dunia," kata Wibowo.
"Kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memiting korban, ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," sambungnya.
Sosok Bahrudin
Baharudin diketahui bekerja sebagai seorang penjaga kapal di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Dia penjaga kapal di dermaga, di daerah Muara Baru. Ditangkap pas lagi bekerja, memang dia bekerjanya kan di dermaga Muara Baru," kata Wibowo.
Diberitakan sebelumnya, Pratu Sahdi ditusuk pada saat nongkrong di warung seberang Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari sekira pukul 3.00 WIB.
Pengeroyokan maut terhadap anggota TNI dari satuan Raider Kostrad TNI AD ini bermula saat kelompok pelaku tengah mencari seseorang di seputaran kawasan Waduk Pluit.
Saat itu, kelompok pelaku mendatangi Pratu Sahdi yang sedang ngopi bersama rekannya di sebuah warung seberang Waduk Pluit.
Pelaku awalnya sempat menanyakan asal korban.
Karena korban tidak menjawab, Baharudin akhirnya memukul Pratu Sahdi hingga terjadi perkelahian.
Peristiwa berdarah ini berakhir saat Baharudin menusuk Pratu Sahdi hingga meninggal dunia.
Di sisi lain, dua korban lainnya yaitu seorang pengendara yang melintas bernama Samsul Ma'arif serta pemilik warung bernama Soleh.
Keduanya luka-luka dan sedang menjalani perawatan. (Tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino/ Rr Dewi Kartika H)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.