Mengenal B20 Inception Meeting, Forum Dialog Resmi G20 dengan Komunitas Bisnis Global
Apa itu B20 Inception Meeting? Indonesia jadi Presidensi G20 dan rangkul B20 untuk percepat transisi energi tanpa menimbulkan dampak negatif.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Indonesia memegang Presidensi G20, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).
Terkait peran Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, ada tiga fokus utama, yaitu transisi green economy, tren digital economy yang makin pesat, dan perbaikan arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dalam menghadapi pandemi global.
Ketiga fokus tersebut menopang tema “Recover Together, Recover Stronger”, dikutip dari laman Presiden RI.
Indonesia juga disinyalir akan menyumbang ide-ide baru untuk mempercepat transformasi energi tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil.
Baca juga: Indonesia Jadi Presidensi 2022, G20 Mewakili 85 Persen Ekonom Dunia
Skenario Kolaborasi G20 dan B20
Dikutip dari laman Presiden RI, terkait peran Indonesia sebagai Presidensi G20, terdapat beberapa poin tambahan yang menjadi fokus B20.
Solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama, termasuk alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau.
Indonesia akan memberikan perhatian serius pada pengembangan teknologi digital, terutama yang mempunyai kontribusi langsung kepada pemberdayaan UMKM dan pengembangan SDM.
Kemudian, untuk mendorong interkonektivitas global yang makin meningkat, saat ini ada tiga investasi pembangunan kabel telekomunikasi bawah laut yang sedang berproses, yang menghubungkan Indonesia langsung dengan pantai barat Amerika Serikat tanpa ada negara perantara.
Kabel telekomunikasi ini akan meningkatkan kapasitas bandwidth Indonesia lebih dari 100 persen setelah semua terbangun selesai.
Indonesia juga akan memainkan peran penting dalam ekosistem semikonduktor.
Pada tahun 2022 ini, Indonesia akan membangun fasilitas chip design dan pabrik polisilikon di Jawa Tengah dengan kapasitas 40 ribu ton.
Di tahap awal, produk ini akan fokus untuk menyuplai kebutuhan solar cell.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.