Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Prof Ojat Darojat, Dari Anak Kuli Kayu Hingga Menjadi Rektor Universitas Terbuka

Anak seorang petani dan kuli kayu di Klender, Jakarta Timur kini telah menjelma mengangkat derajat orang tuanya menjadi rektor di Universitas Terbuka

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Prof Ojat Darojat,  Dari Anak Kuli Kayu Hingga Menjadi Rektor Universitas Terbuka
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (4/2/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak seorang petani dan kuli kayu di Klender, Jakarta Timur kini telah menjelma mengangkat derajat orang tuanya menjadi rektor di Universitas Terbuka (UT).

Dia adalah Professor Ojat Darojat yang kini menjadi rektor di UT.

Prof Ojat Darojat pertama kali mengemban jabatan rektor di UT pada tahun 2017.

Kemudian, pada 2021, ia kembali diangkat menjadi rektor UT untuk periode kedua 2021-2025.

Ojat diangkat menjadi rektor oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pada 24 Agustus 2021 lalu.

Prof Ojat menceritakan pengalaman hidupnya dari ‘zero to hero’ saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra pada Jumat (4/2/2022) di Kampus UT Pondok Cabe.

Baca juga: Profesor Ojat Darojat Ungkap Dampak Pentingnya Universitas Terbuka Jadi PTN-BH

BERITA REKOMENDASI

“Saya lahir di sebuah desa di dusun terpencil di Jawa Barat. Kira-kira 60 meter dari Bandung Utara, berbatasan dengan Indramayu. Tepatnya di Desa Bojongloa, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, di lereng Gunung Tampomas,” kata Prof Ojat.

Prof Ojat lahir pada tanggal 26 Oktober 1966.

Orang tuanya bekerja sebagai petani di desa sekaligus menjadi kuli kayu di Klender, Jakarta Timur.

Meskipun lahir di tengah keluarga dengan ekonomi terbatas, Prof Ojat mengatakan kalau orang tuanya punya cita-cita besar kepada anak-anaknya.

Baca juga: 2 Fokus Prof Ojat Darojat Setelah Dilantik Menjadi Rektor UT untuk Periode Kedua

“Mereka tidak mewariskan tanah, harta kekayaan, tapi punya tekat menyekolahkan anaknya, supaya paling tidak bisa masuk ke perguruan tinggi,” kata Ojat.


“Alhamdulillah dari kekuatan ekonomi yang sangat terbatas, saya di sekolahkan orang tua, di dorong semangat dan motivasi, sejak sekolah menengah sampai perguruan tinggi prestasi saya selalu bagus,” lanjutnya.

Prof Ojat Darojat mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Bojongloa II lulus tahun 1979.

Lalu ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Buahdua dan lulus tahun 1983.

Setelah itu, ia mengenyam pendidika di SMA Negeri 2 Sumedang dan berhasil lulus tahun 1985.

Selanjutnya Prof Ojat melanjutkan Pendidikan Sarjana (S1) di Pendidikan Dunia Usaha Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dulu bernama IKIP Bandung dan lulus tahun 1990.

“Karena memang dulu jadi guru itu impian orang tua. Jadi dorongan orang tua dan guru SMA. Dulu kalau guru tata niaga tidak masuk ke sekolah, saya yang disuruh gantikan jadi gurunya,” ujarnya.

Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Lantik Prof Ojat Darojat Sebagai Rektor UT Periode 2021-2025

Selanjutnya, Prof Ojat mengambil Pendidikan Magister, di Business Management dari LaTrobe University Australia dan lulus tahun 2000.

“Sebelum ambil strata 2, saya juga ambil Diploma 4, Graduate Diploma in Management dari LaTrobe University Australia. Lulus Tahun 1998. Alhamdulillah mendapat beasiswa dari Bank Dunia,” ujarnya.

Prof Ojat juga mendapat beasiswa dari Bank Dunia untuk mengenyam pendidikan Doktor di Curriculum theory and implementation dari Simon Fraser University (SFU) Kanada dan lulus tahun 2013.

“Jadi, Phd ambil di Kanada, beasiswa dari Bank Dunia juga. Waktu itu ada kompetisi untuk mendapatkan beasiswa dari Bank Dunia. Alhamdulillah waktu itu saya satu-satunya yang dapat dari UT. Dikhususkan 20 orang, terus yang lulus 6 orang bahasa Inggrisnya. Ketika wawancara hanya lulus 1 orang, yaitu saya, Alhamdulillah dapat beasiswa dari Bank Dunia,” ujarnya.

Di Kanada, ia memfokuskan pada Pendidikan jarak jauh.

Salah satu tujuannya untuk mempelajari quality assurance pendidikan jarak jauh untuk diterapkan di UT.

“Supaya saya punya gambaran tentang apa yang saya harus lakukan ketika saya ingin mengembangkan UT menjadi perguruan tinggi jarak jauh yang berkualitas,” ujarnya.

Ojat Darojat meraih gelar profesor pada tahun 2016 dari Universitas Terbuka.

Prof Ojat mengatakan bahwa jabatan yang dia pegang saat ini pada hakekatnya amanah yang diberikan Allah SWT dan dipertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat.

Sebagai orang yang dulunya berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang baik, ia bertekad untuk memajukan UT dan memberikan kesempatan bagi masyarakat lainnya mengenyam pendidikan tinggi dengan biaya terjangkau.

Godaan terbesar saat menjadi rektor UT menurutnya adalah power atau wewenang yang dimiliki.

Karena itu, ia berusaha untuk menggunakan wewenang yang ia pegang untuk bersama-sama elemen lainnya membangun UT menjadi perguruan tinggi yang berkualitas.

“Saya ingin menggunakan sharing power ini, dengan melibatkan teman-teman lain. Misalnya, sharing power dengan wakil rektor, dengan dekan, kepala biro, ketua lembaga, itu saya ingin share dengan semua supaya UT dibangun atas keberhasilan bersama-sama,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas