Plt Kepala BKN Dorong Penguatan SDM di Daerah Guna Menjawab Tantangan Industri 4.0
Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana menyebut bahwa pandemi Covid-19 menjadi lompatan menuju ke industri 5.0.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana mengatakan pandemi Covid-19 menjadi lompatan menuju ke industri 5.0.
Dimana beberapa negara sudah mulai melakukan industri 5.0.
Tak terkecuali di Indonesia pun sebagian dari sektor ekonomi sudah terjadi seperti itu.
Ia pun mencontohkan bagimana Tokopedia dan Go-Jek saat ini sudah bagian dari industri 5.0.
Hal itu disampaikan Bima Haria dalam Rakor Kepegawaian Penyederhanaan Birokrasi dan Implikasi Terhadap Karir PNS yang disiarkan secara virtual, Jumat (4/2/2022).
"Di dalam birokrasi pun sebetulnya dengan work from home (WFH) kita sudah melakukan beberapa konsep industri 5.0 yang kita tidak sadar, kita sudah kita lakukan," kata Bima Haria.
Baca juga: Daftar 9 Nama Peserta Pengganti yang Dinyatakan Lulus CPNS BKN 2021
Menurut Bima, saat ini seluruh jajaran birokrasi perlu mempelajari bagaimana konsep metode dan proses bisnis dari institusi industri 1.0 hingga 5.0
Pasalnya, hanya dengan mengetahui itu diharapkan bisa merubah cara kerja di birokrasi.
Terlebih, kata Bima, pihaknya mendapati gambaran bahwa sebetulnya masyarakat di Indonesia sudah masuk ke industri 5.0.
Dimana mereka sudah menuntut pelayanan pelayanan publik yang cepat dan mudah.
"Tapi kita sekarang ini justru masih keteteran dengan masuk ke industri 4.0, Terutama di daerah. Ini saya perlu Tekan kan lagi terutama di daerah, kenapa karena infrastruktur karena teknologi dan karena kompetensi SDM untuk melakukan industri 4.0 itu terbatas," tegasnya.
Ia pun mencontohkan bagaimana SDM di daerah masih sangat terbatas.
Buktinya ketika dilakukan pemutahiran data mandiri.
Menurut Bima masih banyak pertanyaan kepada BKN yang menunjukkan bahwa kompetensi SDM mengenai teknologi informasi itu masih terbatas.
Karena, yang seharusnya itu tidak perlu ditanyakan tetapi itu ditanyakan.
"Yang anak milenial CPNS tidak pernah bertanya seperti itu tetapi yang lebih senior yang old milenial tidak begitu paham mengenai industri 4.0," jelas Bima.