Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei SMRC: Pandangan Warga Terhadap Kondisi Ekonomi di Jawa Barat, Lebih Banyak Bilang Buruk

lebih banyak warga Jawa Barat yang menilai kondisi ekonomi di Jawa Barat buruk atau sangat buruk dibandingkan yang menilai baik atau sangat baik

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Survei SMRC: Pandangan Warga Terhadap Kondisi Ekonomi di Jawa Barat, Lebih Banyak Bilang Buruk
Tangkapan Layar: Kanal Youtube SMRC TV
Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam Survei Opini Publik SMRC bertajuk Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat pada Selasa (15/2/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru yang dilakukan pada 5 sampai 8 Februari 2022 mengungkapkan lebih banyak warga Jawa Barat yang menilai kondisi ekonomi di Jawa Barat buruk atau sangat buruk dibandingkan yang menilai baik atau sangat baik.

Pertanyaan yang diajukan terkait survei tersebut bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi di Jawa Barat pada umumnya sekarang? Apakah Sangat baik, baik, sedang, buruk, atau sangat buruk?

Manager Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan hasil survei tersebut mengungkapkan ada 25,6% warga Jawa Barat yang menyatakan kondisi ekonomi Jawa Barat sekarang baik atau sangat baik. 

Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk, kata Saidiman, apabila digabungkan maka ada 34% warga Jawa Barat yang menilai kondisi ekonomi sekarang di provinsi tersebut buruk atau sangat buruk.

Sementara yang menilai sedang, lanjut dia, ada sebesar 39,4% dan 1,1% warga yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. 

Baca juga: SMRC: Warga Jabar Cenderung Pilih Ridwan Kamil untuk Capres 2024 di 2 Kategori Ini

Hal tersebut disampaikannya dalam Survei Opini Publik SMRC bertajuk Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat yang disiarkan di kanal Youtube SMRC TV pada Selasa (15/2/2022).

"Jadi lebih banyak yang menilai buruk atau sangat buruk dibandingkan yang menilai sebaliknya, baik atau sangat baik untuk kondisi ekonomi," kata Saidiman.

Berita Rekomendasi

Survei dilakukan lewat telepon dengan mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama.

Survei dilakukan lewat telepon karena dinilai lebih mungkin dilakukan di tengah-tengah upaya warga melakukan sosial distancing di masa pandemi covid-19.

Target populasi survei tersebut adalah warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel atau sekitar 76% dari total populasi pemilih di Provinsi Jawa Barat.

Sampel sebanyak 801 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.

Baca juga: Tak Terima Jabar Disebut Provinsi Intoleran, Wagub Uu: Itu Tidak Benar, Mana Datanya 

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD).

Double sampling adalah teknik memilih sampel secara acak dari kumpulan sampel hasil survei sebelumnya. 

Sementara RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas