Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Purnawirawan Pilot Pesawat Tempur TNI AU Kupas Avionik Hingga Persenjataan Dassault Rafale

Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto menyampaikan pendapat pribadinya sebagai seorang pilot pesawat tempur yang pernah menjajal langsung Rafale.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Purnawirawan Pilot Pesawat Tempur TNI AU Kupas Avionik Hingga Persenjataan Dassault Rafale
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Mantan pilot penerbang tempur TNI AU dan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto dalam Webinar Pusat Studi Air Power Indonesia bertajuk Menyongsong Pesawat Rafale yang digelar pada Kamis (17/2/2022). 

Menurutnya Rafale memiliki keunggulan dan juga kelemahan dari sisi konfigurasi sayap.

Rafale merupakan pesawat tempur yang menggunakan sayap delta atau delta wing.

Pada dasarnya, kata Eris, pesawat dengan delta wing tidak begitu lincah karena aeordinamic centernya jauh berada di belakang center of gravity dari pesawat.

Baca juga: Kemhan RI Beli 42 Pesawat Tempur Rafale dari Prancis, Lesperssi: Kita tidak Perlu Takut Diembargo

Hal tersebut, kata Eris berpengaruh pada kestabilan pesawat.

Namun demikian, kata dia, Rafale tetap lincah karena memiliki kanard di depan.

"Kalau boleh saya gambarkan di dalam kurang waktu 2 detik pesawat ini bisa ditarik maksimum G apabila speednya cukup, yang di sini tertulis 9G dalam waktu kurang dari 2 detik. Ini adalah karena lincahnya pesawat ini," kata dia.

Selain itu, kata Eris, Rafale juga lebih ringan dibandingkan pesawat lainnya karena dilengkapi dengan teknologi fly by wire.

BERITA REKOMENDASI

Karena ringan, pesawat tersebut bisa membawa peralatan yang lebih banyak.

Namun demikian, kata dia, salah satu kelemahan delta wing adalah tidak didesain untuk pertempuran jarak dekat yang berkelanjutan.

Baca juga: Menhan Prabowo Boyong Jet Tempur Rafale, Pengamat: Indonesia Semakin Disegani

Ia menjelaskan delta wing akan lebih cepat kehabisan energi apabila digunakan untuk manuver.

"Ini kelemahan dari delta wing. Dan ini pernah saya tanyakan ke desainer pesawat Eurofighter dan dia tidak mengingkari pendapat ini. Dan mereka hanya menyampaikan bahwa desain dari delta wing adalah untuk mengejar pesawat secepatnya terhadap target, meluncurkan misil," kata dia.

Selain itu, kata dia, apabila pesawat tersebut diterbangkan dengan kondisi full military power maka bahan bakar akan habis dalam waktu 35 menit.


"Apabila saya menggunakan after burner maka dalam 25 menit fuel saya akan habis. Ini penting buat kita bagaimana akan memanage energy kita saat kita melakukan dog fight atau combat di suatu area," kata dia.

Begitu pula dari sisi avioniknya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas