Purnawirawan Pilot Pesawat Tempur TNI AU Kupas Avionik Hingga Persenjataan Dassault Rafale
Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto menyampaikan pendapat pribadinya sebagai seorang pilot pesawat tempur yang pernah menjajal langsung Rafale.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Menurut Eris, avionik dari Rafale juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Salah satu kelebihan dari sisi avioniknya, kata Eris, Rafale menggunakan Active Electronically Scanned Array (AESA) Radar.
Dengan teknologi tersebut, kata dia, maka akurasi radar akan sangat baik dan juga jarak yang dicapai akan lebih jauh dan akurat.
Namun demikian, kata Eris, Rafale tidak sepenuhnya bisa dikatakan memiliki kemampuan siluman atau stealth yang mampu memencar sinyal radar meskipun memang ada perbaikan-perbaikan terhadap inlet dan juga penataan-penataan engine compressor sehingga tidak mengirim balik dari electronic signal itu ke radar pengirim.
"Namun tidak sepenuhnya bisa dikategorian stealth apalagi Rafale ini membawa 14 external store yang tentunya akan membawa radar cross section dari pesawat itu sendiri," kata Eris.
Selain itu, Rafale dilengkapi Optronique Secteur Frontal (OSF).
OSF, kata dia, adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk membantu penembakan Beyond Visual Range (BVR) Missile MICA baik itu infrared maupun electromagnetic.
Selain itu, kata dia, hal yang menurutnya sangat penting ada di Rafale adalah Defensive Aid System Spectra.
Bagi seorang penerbang tempur, kata dia, Spectra sangat penting karena mengamankan pilot di daerah-daerah operasi.
"Apabila kita dideteksi apakah itu radar peluru kendali, atau radar musuh, atau pesawat musuh maka memberikan signal kepada kita dan pesawat akan bisa melakukan apa itu jamming atau decoy sehingga kita tidak mudah didetect atau diketahui oleh pesawat lawan," kata dia.
Selain itu, kata Eris, avionik yang ada di pesawat Rafale terintegrasi dalam modular system.
Dari sisi persenjataan, Eris sangat kagum dengan Rafale yang bisa membawa banyak sekali jenis persenjataan baik itu Air to Surface Missile, kemudian Air to Air Missile Meteor, Sea Skimming Missile, Air to Air Missile MICA, Cruise Missile, hingga Nuclear Missile ASMP.
"Tentunya kita tidak akan membutuhkan persenjataan ini (Nuclear Missile ASMP) karena memang persenjataan ini dibuat Perancis dan digunakan oleh Perancis sendiri," kata dia.
Dari sisi Maintenance Repair dan Overhaul (MRO), menurutnya sistem modul yang digunakan Rafale memilki keunggulan dan kelamahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.