Usulan Muhaimin Tunda Pemilu 2024 Disebut Strategi Politik dan Cerminkan Kepentingan Oligarki
Usulan Muhaimin tunda Pemilu 2024 dinilai sebagai strategi politik hingga mencerminkan kepentingan oligarki.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Usulan Cak Imin ini adalah buying time strategy atau strategi mengulur waktu, mengingat tingkat elektabilitas tertinggi di bursa Capres lebih banyak didominasi oleh tokoh-tokoh non-parpol atau tokoh parpol namun tak punya kendali atas parpol, yang duduk di jabatan publik," kata Khoirul, Kamis (24/2/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Usulan Cak Imin soal Pemilu 2024 Ditunda Buat Parpol Lain Geram, PKS hingga Demokrat Beri Kritik
Khoirul pun mencontohkan, dalam bursa capres, elite atau petinggi parpol yang punya elektabilitas memadai hanya Ketum Gerinda Prabowo Subianto dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Sementara, elektabilitas elite parpol lain seperti Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Muhaimin sendiri masih rendah.
Justru sejumlah orang yang bukan elite parpol lah yang punya elektabilitas tinggi, seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarat Anies Baswedan.
"Artinya, upaya pengunduran pemilu ini adalah strategi mengulur waktu agar elektabilitas tokoh-tokoh pejabat publik non-parpol mengempis seiring berakhirnya periode kepemimpinam mereka," kata Khoirul.
Baca juga: Soal Usul Muhaimin agar Pemilu 2024 Ditunda: Dinilai Cederai Kesepakatan dan Langgar UUD 1945
"Sembari berharap para tokoh Parpol dengan elektabilitas rendah bisa menaikkan elektabilitasnya masing-masing," imbuh dia.
Selain itu, Khoirul juga menilai usulan penundaan pemilu 2024 itu juga sebagai upaya Muhaimin mengumpulkan dana untuk maju Pilpres nanti.
2. Cerminkan Kepentingan Oligarki
Tanggapan soal usulan Muhaimin menunda pemilu 2024 juga datang dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin.
Ujang menyebut usulan Muhaimin mencerminkan kepentingan oligarki, bukan kepentingan rakyat.
Menurut dia, hingga sekarang tak ada alasan membuat pelaksanaan pemilu harus ditunda.
Untuk itu ia meminta publik bersatu menolak usulan Ketum PKB itu.
"Tak ada alasan mengundur Pemilu. Yang diutarakan oleh Cak Imin itu kepentingan oligarki dan koorporasi. Bukan kepentingan rakyat," ucap Ujang kepada Tribunnews.com, Kamis (24/2/2022).
Ujang menduga alasan sebenarnya di balik usulan pemilu ditunda yakni karena elektabilitas Gus Muhaimin sebagai capres tak kunjung meningkat.
"Itu juga ada hubungannya dengan persoalan Cak Imin. Soal elektabilitasnya yang tak naik dan sedang tak harmonis dengan PBNU," tutur dia.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Chaerul Umam/Reza Deni)(Kompas.com/Ardito Ramadhan)