Ketua KPK: Saya Tidak Bisa Menghindari Popularitas Karena Saya Memimpin Lembaga yang Sangat Populer
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meluapkan unek-uneknya di twitter terkait penilaian publik terhadap dirinya.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meluapkan unek-uneknya di twitter terkait penilaian publik terhadap dirinya.
Dia menganggap para pihak yang mendukungnya maupun membencinya merupakan suatu kewajaran.
Karena, kata Firli, saat ini ia memimpin KPK, lembaga yang disebutnya populer.
Maka dari itu, Firli tidak bisa membendung popularitas yang melekat pada dirinya.
"Ada yang suka ada yang tidak suka, ada yang cinta dan ada yang benci. Saya menganggap itu semua wajar karena dalam seluruh tugas saya sekarang penuh dengan expose dan pemberitaan," cuit Firli di akun twitter @firlibahuri dikutip Tribunnews.com, Rabu (16/3/2022).
"Saya pernah bertugas dalam peran-peran yang lebih berat tetapi saya tidak dikenal oleh masyarakat karena dalam tugas tersebut tidak mewajibkan saya untuk dikenal apalagi populer. Tapi sekarang saya tidak bisa menghindari popularitas karena setiap hari saya memimpin lembaga yang sangat populer. Maka nama saya baik sebagai pribadi maupun sebagai pemimpin lembaga ikut terseret popularitas. Adalah tidak wajar apabila kita menghindari fakta ini," imbuhnya.
Baca juga: KPK Kembali Pelajari Skandal Kasus Korupsi Kardus Durian
Lebih lanjut, Firli mengatakan dirinya memang bertanggung jawab penuh atas reputasi KPK.
Namun, ia tak mau mengubah dirinya dalam hal ini, karena hal itu lumrah sebagaimana seorang manusia yang tak luput dari kesalahan.
"Saya sadar memimpin sebuah lembaga yang saya harus jaga reputasi dan kehormatannya, tetapi saya tak ingin menjadi manusia yang berbeda. Kita manusia biasa yang berusaha menegakkan hukum dan etika dalam tugas kita sebagai manusia biasa, sebagai warga dan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
Firli juga bicara soal ada pihak yang mempersoalkan munculnya semacam dukungan terhadap dirinya dalam bentuk spanduk, media sosial, pernyataan emak-emak di kampung dan lain-lain.
Ia merasa biasa saja akan hal itu.
"Sekali lagi saya justru memandang bahwa itulah akibat dari hal-hal yang saya sampaikan di awal. Biasa saja," katanya.
Dalam cuitannya yang dijadikan utas ini, Firli turut menanggapi soal istrinya Ardina Safitri tentang pembuatan mars dan himne KPK yang menjadi polemik.
Firli menerima semua kritik tersebut tanpa menghindar demi kebaikan bangsa yang ia emban.
"Bahkan istri saya pun, ikut disorot. Beliau yang mencintai seni dan musik itu, karena rasa bangganya menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi di KPK lalu menciptakan lagu yang merupakan hak setiap warga negara untuk mencipta. Beliau juga memperoleh kritik. Padahal, sebagai karya lagu itu telah didaftarkan tahun lalu di Direktorat Hak Cipta Kemenkumham. Lalu pencipta lagu itu menyumbangkannya kepada lembaga tempat saya bekerja dan lembaga menerima lagu itu dengan sebuah ucapan terima kasih," cuit Firli.
"Saya terima kritik ini, termasuk kritik kepada pencipta lagu itu dan tentu saya tidak akan menghindar. Apabila itu semua demi kebaikan bangsa dan negara saya akan teruskan," tambahnya.