Guru Harus Tetap Terdepan di Tengah Tantangan Dunia Pendidikan
Ary Ginanjar mengatakan, peran guru harus tetap terdepan di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus mengalami peningkatan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Wahyu Aji
Metodologi itu bagus, namun yang lebih penting adalah jiwa sang guru, spirit sang guru itu jauh lebih penting.
"Kita harus bisa mentransformasi metodologi pendidikan kita. Tidak bisa lagi kita hanya directive, instruktif dan teaching. Mengapa? Karena sudah ada semua di internet," ucap Ary.
Ia menegaskan jangan lagi memakai cara mengajar dengan outside-in yaitu memberikan materi kepada murid, lalu diminta murid menghafal dan menguasai.
Ke depan tidak cukup seperti itu, tapi yang harus dilakukan adalah enabling yaitu transformasi.
"Jadi transformasi bukan hanya kepada materi dan bukan hanya kurikulum, tapi transformasi kepada metodologi belajar. Di mana guru punya kompetensi dan kemampuan luar biasa. 10 menit sampai 15 menit ketemu guru maka orang akan terinspirasi. Inilah yang disebut enabling," lugasnya.
Baca juga: Basarah: Guru Dayah Ujung Tombak Pembentukan Karakter Santri Pancasilais
Pertanyaannya adalah apakah metode itu? tanya Ary, metodenya unik. Bukan mengajari tapi justru bertanya. Bertanya apa yang anda baca, kemudian apa yang anda ingin wujudkan, seperti apa harapannya. Inilah yang disebut metode Coaching 3.0 yaitu coaching yang akan mengembangkan IQ saja tapi juga EQ kecerdasan emosional juga SQ kecerdasan spiritual.
"Maka dengan cara seperti itu, mau ada apapun modul yang ada di komputer, kita siap untuk terdepan karena kita siap untuk menchallenge mereka. Guru akan menjadi seorang challenger. Maka dengan cara seperti itu, insya Allah guru akan tetap terdepan," pungkasnya.
Dalam acara itu, Pengurus Besar PGRI menandatngani MoU dengan ESQ Group. Penandatanganan komitmen dan kesepakatan kedua belah pihak ini dilakukan oleh Unifah Rosyidi selaku Ketua Umum PB PGRI dan Ary Ginanjar Agustian selaku pimpinan ESQ Leadership Centre.
MoU ini bertujuan untuk pembangunan karakter, atau Emotional Spiritual Quotient kepada pengurus dan anggota PGRI.
“Pak Ary ini jagonya mengisi hati orang–orang seluruh Indonesia termasuk para guru, kita akan berkolaborasi bersama untuk mengisi hati kita supaya tetap hidup semangat penuh kasih sayang dan memajukan pendidikan di Indonesia. Serta mewujudkan Indonesia Emas 2045,“ kata Unifah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.