Penangkapan Terduga Teroris di Berbagai Daerah, BNPT: Mereka Bergerak Melalui Ruang Siber
BNPT mengingatkan untuk tidak lengah terhadap terorisme dalam situasi apapun termasuk pada masa pandemi Covid-19.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19 upaya perekrutan menjadi anggota kelompok terorisme masih berlangsung.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, mengatakan di masa pandemi Covid-19, kelompok teroris menyebarkan propaganda, perekrutan, dan penggalangan dana melalui ruang cyber.
"Memiliki target audiens yang online,” kata Boy, dalam keterangannya, pada Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Polri Ungkap Peran 5 Terduga Teroris Pendukung-Penyebar Propaganda ISIS yang Dicokok Densus 88
Untuk itu, dia mengingatkan untuk tidak lengah terhadap terorisme dalam situasi apapun termasuk pada masa pandemi.
Menurut dia, situasi pandemi mendorong negara-negara untuk memperkuat perbatasan.
Sehingga, kata dia, serangan dan operasi teroris berkurang di sebagian besar wilayah di dunia.
"Namun, bukan berarti ancaman kelompok teroris terhenti," kata dia.
Baca juga: 5 Teroris Pendukung ISIS Yang Ditangkap Sebar Poster Untuk Teror Hingga Picu Gerakan Jihad
Untuk itu, pihaknya terus melakukan serangkaian langkah mencegah ancaman terorisme.
Narasi kontra radikalisasi terus dikembangkan melalui website, buku, majalah, dan poster.
BNPT juga membangun BNPT Chanel TV, merilis I-KHub dalam rangka meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemerintah, mitra internasional, dan OMS.
"Kami juga meluncurkan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam mendukung program deradikalisasi,” terang Boy Rafli.
Sementara itu, Deputi Bidang Kerjasama Internasional Andhika Chrisnayudhanto Andhika
Indonesia terus memperkuat kerjasama penanggulangan terorisme dengan negara lain.
Menurut dia, caranya saling berbagi informasi intelijen terkait perkembangan penanganan terorisme dan keterlibatan negara dalam memutus jaringan terorisme dunia pada tingkat bilateral, regional dan internasional.
Baca juga: Satu dari 5 Teroris Pendukung ISIS yang Ditangkap Densus 88 Ternyata Seorang Wanita Eks Napiter
Di kesempatan itu, pihak BNPT menyampaikan Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerjasama penanggulangan terorisme.
Kedua negara akan berbagi informasi intelejen terkait penanganan terorisme pada tingkat bilateral, regional dan internasional.
Kedua negara menggelar "The 4th Joint Working Group (JWG) on Combating International Terrorism Philippines-Indonesia" secara hybrid, Kamis (24/3).
Sejumlah materi diskusi antara lain penilaian ancaman pada lingkup global, regional dan domestik, kontrol perbatasan, serta upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di dunia siber.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.