Soal Pemalsuan Tanda Tangan oleh Arief Rosyid, JK Tahu dari Staf Protokoler Istana
Jusuf Kalla mengetahui tanda tangannya dipalsukan oleh Arief Rosyi dari staf protokoler ketika dikonfirmasi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Kemudian setelah terbukti melakukan pemalsuan, Arief dirotasi dalam kepengurusan DMI dan tetap berada dalam struktur organisasi di dalamnya
Hal ini diungkapkan oleh Imam Addaruqutni.
“Kami hanya melakukan rotasi biasa karena kesibukan Saudara Arief Rosyid. Jadi Arief tetap menjadi pengurus DMI sebagai anggota bidang ekonomi,” ujar Imam pada Sabtu (2/4/2022).
Menurut Imam, DMI menugaskan Arief untuk fokus dalam menjadikan masjid sebagai pusat kebangkitan ekonomi umat.
Sosok Arief Rosyid
Dikutip dari Tribunnews, Arief Rosyid yang bernama lengkap Muhammad Arief Rosyid Hasan, lahir pada 4 September 1986, di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 2010.
Arief juga berhasil meraih gelar Master Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) pada 2014.
Sejak menjadi mahasiswa Unhas, Arief sudah aktif di sejumlah organisasi.
Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa dokter gigi, ia mendedikasikan waktunya menjadi relawan sosial dan medis bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Tak hanya itu, Arief bahkan bersedia menunda waktu wisudanya selama sembilan bulan untuk menyelesaikan tugasnya di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara akan Memberikan Otonomi yang Lebih Baik ke Daerah
Menurut situs resminya, keaktifan Arief di HMI membuatnya dipercaya menjadi Ketua Umum PB HMI lewat kongres yang digelar 2013.
Ia juga menjadi satu diantara kader Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang menonjol.
Arief, yang pada 2018 ditunjuk menjadi Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda DMI, adalah penggagas pengurus Pemuda Masjid untuk Rutan se-Indonesia.