Sempat Adu Mulut, Berikut Kronologi Ade Armando Dikeroyok hingga Babak Belur
Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, dikeroyok oleh sekelompok orang yang membuatnya mengalami luka-luka.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nuryanti
Ade Armando pun dievakuasi ke dalam area kompleks parlemen.
Tampak wajahnya babak belur hingga mengeluarkan darah saat dievakuasi.
5. Kondisi Ade Armando
Saat ini, Ade Armando masih mendapatkan perawatan medis di RS Siloam Semanggi karena luka-luka yang dialaminya.
"Iya (perawatan medis) dan jelas dalam penanganan kepolisian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut, pascapengeroyokan di depan Gedung DPR Ade Armando sudah dibawa ke rumah sakit.
Ade mengalami pengeroyokan sejumlah massa demonstrasi saat berorasi di depan gedung DPR RI.
Fadil menyebut kondisi Ade Armando memprihatinkan.
"Kondisi Ade Armando cukup memprihatinkan," kata Fadil dalam konferensi pers di gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Fadil menambahkan, Ade menderita luka di bagian kepala.
Kini, pakar komunikasi UI itu sudah dalam penanganan dari dokter rumah sakit.
"Beliau terluka di bagian kepala. Sekarang tim dokter PMJ sudah membawa beliau ke rumah sakit dan sudah mendapat pertolongan tim dokter rumah sakit," katanya.
6. Pengeroyok Ade Armando Ditangkap
Terbaru, Polda Metro Jaya telah menangkap beberapa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Zulpan mengatakan, kepolisian telah menangkap beberapa pelaku yang terlibat pengeroyokan terhadap pria berusia 60 tahun itu.
"Sudah beberapa kita amankan saya belum bisa sampaikan secara detail," kata Zulpan di Gedung DPR, Senin (11/4/2022).
Dari sejumlah foto yang diterima Tribunnews.com, ada empat sosok yang diduga menganiaya Ade Armando.
Satu di antaranya adalah sosok pria bertopi hitam yang wajahnya terlihat jelas dalam video yang beredar di media sosial.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fandi Permana/Reza Deni/Dodi Esvandi) (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi) (WartaKotalive.com/Miftahul Munir)