Partai Demokrat Intens Berkomunikasi dengan Parpol Lain Hadapi Pilpres 2024
koalisi itu sangat penting lantaran Partai Demokrat terganjal ambang batas pencalonan presiden untuk bisa mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyon
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut, partainya berkomunikasi intens dengan parpol lain untuk membangun koalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Kamhar, koalisi itu sangat penting lantaran Partai Demokrat terganjal ambang batas pencalonan presiden untuk bisa mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kontestasi Pilpres.
Hal itu disampaikan Kamhar dalam diskusi bertajuk 'Demokrat di Tangan AHY, Kuda Hitam Pemilu 2024', disiarkan di channel YouTube Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
"Jadi sikap atau position Partai Demokrat itu terbuka untuk bekerja sama dan saat ini secara intens juga terus dilakukan komunikasi politik dengan parpol lain karena tadi persoalan presidential threshold," kata Kamhar.
Kamhar juga menyebut, Demokrat realistis melihat kondisi politik saat ini.
Dia menyebut, Demokrat membuka opsi bisa mengusung AHY sebagai cawapres, meski partai menyiapkannya sebagai capres.
Baca juga: Partai Demokrat Harap Ada Efek Ekor Jas dari Kepemimpinan AHY
"Kita realistis bahwa Partai Demokrat harus membangun kerja sama politik karenanya opsi sebagai capres cawapres itu juga akan sangat berkorelasi dengan bagaimana komunikasi atau kesepakatan politik dengan parpol lainnya," ujarnya.
Namun, lanjut Kamhar, yang terpenting untuk membangun koalisi dengan Demokrat adalah bagaimana komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Dan kedua kami tegaskan bahwa tentu kita tidak ingin pengalaman Pilpres 2019 terjadi pembelahan itu kembali terulang kita tidak mau ada politisasi mengeksploitasi isu-isu sara dan sebagainya dalam politik ke depan. Itu yang menjadi komitmen Partai Demokrat," pungkasnya.