Gunung Anak Krakatau Siaga, Menko PMK Pastikan Kondisi Masih Aman untuk Penyeberangan Pemudik
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, status Gunung Anak Krakatau meningkat ke level III atau siaga dari sebelumnya level II atau waspada.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, status Gunung Anak Krakatau meningkat ke level III atau siaga dari sebelumnya level II atau waspada.
Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau jadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut saat ini masih dalam periode erupsi dan guguran/longsoran.
Dalam rangka Hazard Asessment (Identifikasi Bahaya), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan melakukan inspeksi gabungan ke Pulau Gunung Anak Krakatau melalui udara, Kamis (28/4/2022).
Hazard Asessment yang dilakukan dalam inspeksi gabungan melihat dari sisi bahaya primer maupun skunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.
Usai inspeksi dari udara, Muhadjir Effendy menyampaikan, kondisi dari Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih kondusif.
Baca juga: AirNav: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Ganggu Operasional Penerbangan
Ia menegaskan isu Gunung Anak Krakatau sedang gawat tidak benar.
"Sepanjang pengamatan langsung di dekat Gunung Anak Krakatau, sudah dipastikan kondisinya Insya Allah aman. Karena itu kalau ada isu bahwa Anak Krakatau sedang gawat itu tidak benar," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (28/4/2022).
Muhadjir mengatakan sampai saat ini kondisi sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilintasi angkutan.
Namun, tidak untuk mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius 5 kilometer.
"Karena itu mereka yang akan menyeberang dalam rangka mudik ini Insya Allah sambil berdoa mudah-mudahan tidak akan ada aral melintang yang disebabkan aktivitas Anak Krakatau," kata Muhadjir.
Baca juga: BMKG Ingatkan Waspada Tsunami Malam Hari, Status Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga
Dia menyampaikan, hal itu berdasarkan bukti ilmiah dari kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Tentu saja kejadian di luar itu kita tidak bisa memastikan. Yang penting kalau kita lihat kasat mata dan berdasarkan bukti ilmiah itu masih aman," katanya.
Seperti diketahui, berdasarkan pengamatan kegempaan dari PVMBG dan BMKG, Gunung Anak Krakatau telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 17 detik, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 3 mm.
Secara umum aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi, dan guguran/longsoran sejak Senin 25 April 2022 cenderung melandai.
Namun demikian, dalam posisi status Siaga (level 3) masih terdapat kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas vulkanisme secara mendadak.