Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MAKI Minta Mahfud MD Objektif Saat Bandingkan Kepemimpinan KPK Sekarang dengan Sebelumnya

Sebab menurut Boyamin, bahkan KPK saat ini berdasarkan hasil survei beberapa lembaga mendapatkan penilaian lebih buruk.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in MAKI Minta Mahfud MD Objektif Saat Bandingkan Kepemimpinan KPK Sekarang dengan Sebelumnya
Tribunnews.com/Reza Deni
Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD 

Tak hanya itu kata Boyamin, dalam kepemimpinan Agus Rahardjo juga KPK telah banyak melakukan giat operasi tangkap tangan (OTT) dengan kasus besar.

Sedangkan untuk saat ini, kepemimpinan Firli Bahuri menuai banyak kontroversi mulai dari pemecatan 57 pegawai KPK yang dinilai berprestasi hingga adanya beberapa dugaan pelanggaran kode etik oleh para pimpinan.

"Tinggal sekarang (kepemimpinan Firli) (OTT) bupati-bupati bahkan kepala desa jadi tidak Apple to Apple dan prematur pendapatnya pak Mahfud bahwa zaman pak Firli ini tidak lebih jelek, ini kan bahasa yang sebenernya tidak lebih jelek ya tetep jelek toh," ucap Boyamin.

Disebutkan prematur, karena menurut Boyamin saat ini Firli Bahuri masih bertugas dan memimpin KPK.

Dengan arti lain, sejatinya perbandingan itu dikeluarkan Mahfud MD jika nantinya Firli selesai memimpin KPK. Sebab menurut Boyamin, ke depan masih akan ada pekerjaan yang dikerjakan Firli Bahuri cs untuk KPK.

"Karena nyatanya Firli tinggal menuntaskan kasus e-KTP saja ga kelar-kelar yang sudah ditetapkan tersangka di zaman sebelumnya Agus Rahardjo terus juga TWK itu kan mana ada dulu zaman Agus Rahardjo nendang orang, orang baik-baik tiba-tiba ditendang jadi sangat jauh masih terus terang saja," tukas Boyamin.

Sebagai informasi, Menteri Koordinasi Bidang Polhukam Mahfud Md bicara soal penilaiannya terhadap kinerja KPK di kepemimpinan Firli Bahuri.

Berita Rekomendasi

Menurut Mahfud, kinerja KPK pimpinan Firli Bahuri Cs tak lebih jelek dari kepemimpinan pimpinan sebelumnya, khususnya Agus Rahardjo dkk.

"Jumlah OTT yang dulu dipersoalkan, dulu bisa OTT sekian sekarang ini OTT terus. Pada awal-awal juga sudah tingkat menteri, DPR, gubernur, bupati semuanya diambil," kata Mahfud saat menjadi pembicara dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia yang digelar virtual, Kamis (28/4/2022)

Mahfud mengaku heran masih ada pihak yang mencibir KPK. Dia hera KPK dianggap banyak pihak sebagai produk rekayasa.

"Padahal, kalau mau ukuran kuantitatif itu tidak jelek. Saya malah meyakini lebih bagus dari periode sebelumnya, kuantitatif ya.Terhadap jumlah tindakan, orang yang dihukum, yang tersangka, kemudian yang diselamatkan dan uang yang disetor kepada negara. Saya melihatnya itu tidak lebih jelek yang sekarang ini," ujar Mahfud.

"Yang cibiran-cibiran itu, menurut saya sama, hanya datang dari kelompok-kelompok tertentu yang memang selalu nyinyir di dalam berbagai hal, apa pun salah," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas