Kementerian Ketengakerjaan: Skema Penempatan PMI di Arab Saudi Masih Terus Dibahas
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan skema penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi masih terus dibahas.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan skema penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi masih terus dibahas.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi menyatakan penempatan PMI ke Saudi membahas beberapa isu, utamanya yang terkait dengan kesepakatan sistem penempatan satu kanal/SPSK atau One Channel System.
Ia menyebut ada kesepakatan terkait dengan sistem teknologi Informasi (TI) antara Indonesia dan Arab Saudi, yakni antara MUSANED (aplikasi pasar kerja Arab Saudi-red) dengan sistem informasi ketenagakerjaan (SISNAKER).
“Karena bagaimanapun juga one channel system tadi sangat dipengaruhi dengan sistem yang kita bangun ini compatible satu dengan lainnya,” kata Anwar Sanusi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy of Minister of Labour of Kingdom of Saudi Arabia (KSA), Ahmed Alzahrani, di Yogyakarta, Senin (10/5/2022).
Anwar Sanusi menjelaskan, pertemuan bilateral ini juga membahas perpanjangan Technical Arrangement Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) yang telah berakhir masa berlakunya.
Ia menyatakan, secara prinsip kedua negara sudah memiliki kesamaan persepsi, namun terdapat sejumlah isu yang harus disepakati.
“Follow up dari pertemuan ini tim yang lebih teknis akan segera menindaklanjuti. Mudahan-mudahan bisa dilanjutkan dengan level yang lebih tinggi sampai ke tingkat menteri, dan menteri yang ada di sana juga segera menyetujui Technical Arrangement tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Imigran Rusia Pilih Mengungsi ke Dubai Hingga Picu Lonjakan Penjualan Properti 67 Persen
Anwar Sanusi menambahkan, dalam pertemuan ini, kedua negara juga membahas peluang penempatan pekerja sektor formal di Arab Saudi.
Hal ini Arab Saudi tengah melakukan transformasi ekonomi di negaranya.
“Itu akan membuka peluang, sebagaimana arahan Ibu Menaker, ke depan yang akan kita kirim itu skill workers, bukan tenaga yang sifatnya domestic workers,” ujarnya.