Rocky Gerung Sebut Kepemimpinan Airlangga akan 'Digoyang', Golkar Mau Diambil Alih
Rocky menduga ada upaya 'menggoyang' Airlangga Hartarto dari kepemimpinan sebagai ketua umum Golkar.
Editor: Hasanudin Aco
Untuk faktor eksternal, munculnya isu skandal yang melibatkan urusan-urusan privat Airlangga.
Menurut Rocky hal itu sudah pasti ada dalam agenda yang sudah lama diincar.
"Sekarang baru terlihat bahwa memang Airlangga akhirnya digoyang-goyang supaya beringin itu tumbang dan kalau tumbang kan memang mesti ada yang mengambil keuntungan dari tumbangnya itu," ujar Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky menilai Golkar diincar untuk menjadi sekoci penyelamat.
Menurutnya setiap tokoh politik, akan diganggu nanti saat selesai memerintah.
"Jadi sebetulnya ada kekhawatiran, sebagai seorang tokoh yang paham tentang nasibnya nanti, bahwa dia bisa juga dipersoalkan secara hukum."
"Karena itu secara normal, Pak Jokowi saat lengser keprabon tentu dia ingin, mesti juga ada sekoci penyelamat," ujarnya.
Rocky memprediksi upaya pembelahan Golkar ini akan benar terjadi.
"Ini kalau terpaksa mesti kita katakan, akan terjadi pembelahan di situ. Karena kan mesti ada yang dikorbankan, soal CPO, soal tiga periode"
"Tapi yang saya tau, Pak Airlangga kan orang yang mampu untuk melawan, jadi sambil kita analisis, kita komporin juga supaya Pak Airlangga melakukan strike back gitu, " kata Rocky.
"Tinggal Golkarnya kita tunggu, apa wisdomnya. Ke istana atau justru keluar dan bergabung dengan oposisi."
"Ya, tentu yang paling bagus bergabung dengan oposisi, supaya ada laga. No Airlangga, No Laga," paparnya Rocky.
Bantahan Golkar
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said membantah internal Beringin pecah terkait calon presiden (capres) Airlangga Hartarto.