Silaturahmi Ridwan Kamil ke Sejumlah Tokoh Politik Bisa Dimaknai untuk Amankan Tiket Pilkada
Silaturahmi yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terhadap sejumlah tokoh politik tidak serta-merta diartikan sebagai upaya menuju Pilpres.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Ujang juga memprediksi bahwa RK, singkatan Ridwan Kamil tak akan diusung jadi calon wakil presiden
(cawapres) di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca juga: Soal Elektabilitas dan Otoritas Politik, Airlangga Dinilai Sebagai Capres Berpeluang Kuat di 2024
Tentunya hal itu menyangkut elektabilitas RK yang masih rendah dibandingkan nama lain seperti
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum
Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya melihatnya untuk RK berat jadi capres. Selain tak punya partai. Elektabilitasnya pun masih kalah
oleh Anies, Ganjar, dan Prabowo. Jadi Cawapres pun bagi RK berat," ucap Ujang.
Sementara, jika nantinya Koalisi Indonesia Bersatu mengusung Airlangga sebagai capres 2024, maka
berat juga bagi Ridwan Kamil menjadi cawapresnya.
Kata Ujang, Airlangga dan Koalisi Indonesia Bersatu akan lebih tertarik memasangkan Airlangga dengan
Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.
"Seandainya KIB mengusung Airlangga capres, cawapresnya pun kelihatannya bukan RK. Akan cari
Cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi, mungkin yang akan dilirik Anies atau Ganjar," jelasanya.
Sementara, Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno
menilai kemungkinan Ridwan Kamil jadi calon presiden sangat kecil.
Adi menilai, Ridwan Kamil lebih cocok jadi calon wakil presiden (cawapres) dilihat dari elektabilitasnya.
"Sangat kecil kemungkinan bagi Kang Emil untuk maju sebagai capres, kalaupun mungkin opsi-opsinya
cawapres, ya itu pun belum tentu pasti juga karena posisi cawapres harus bersaing dengan nama-nama
besar lain," kata Adi.
"Style-nya style cawapres, karena elektabilitas Kang Emil kan sebenarnya relatively tanggung ya,
tanggung dalam arti hanya masuk enam besar ataupun tujuh besar," ucapnya.
Baca juga: Pengamat Membaca Peluang Anies Baswedan Dipinang NasDem Sebagai Capres 2024
Karena itu, lanjut Adi, jika Emil tertarik maju dalam kandidasi Pemilu 2024, peluangnya hanya
menjadi cawapres dan diduetkan dengan capres yang ada.
Akan tetapi, kemungkinan Emil untuk menjadi Cawapres juga masih berat.
Sebab, ada beberapa nama beken yang cocok dijadikan cawapres, di antaranya Ketua Umum Partai
Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Sandiaga Uno, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Secara elektabilitas, nama Emil bukan the one and only masih banyak opsi-opsi lain yang
diperhitungkan oleh partai. Misalnya ada AHY, AHY itu ya cukup bagus, Sandi juga enggak ada
lawannya, belakangan juga ada Erick Thohir," ujar Adi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.